Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China menyatakan penahanan atas Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou adalah sebuah kesalahan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Lu Kang menyatakan penahanan terhadap putri pendiri Huawei itu merupakan sebuah hal yang sudah salah sejak awal. Seperti dilansir Reuters, Rabu (12/12/2018), dia juga mengatakan pihaknya menerima upaya apapun untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pernyataan ini dirilis setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan ada kemungkinan untuk dirinya melakukan intervensi atas kasus tersebut jika hal itu bisa membantunya mengamankan kesepakatan dagang dengan China.
Meng ditangkap oleh aparat keamanan Kanada ketika sedang transit di Vancouver, Sabtu (1/12). Penahanan tersebut dilakukan atas permintaan Washington.
Tuduhan yang dijatuhkan kepadanya adalah mengelabui mengelabui bank-bank multinasional terkait transaksi dengan Iran, sehingga membuat bank-bank tersebut berisiko melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Pengadilan Kanada telah membebaskan Meng dengan jaminan sebesar 10 juta dolar Kanada. Pihak Meng mengklaim direktur keuangan Huawei itu tidak akan kabur dan mendapat penjagaan ketat.
Namun, Meng masih menghadapi ekstradisi ke AS. Hal ini diyakini dapat membuat Beijing geram.
Beijing pun sebelumnya sudah meminta Pemerintah Kanada untuk melepas Meng.
Sementara itu, seorang warga Kanada bernama Michael Kovrig telah ditahan di China. Kovrig adalah karyawan International Crisis Group (ICG).
Otoritas Negeri Panda mengklaim dia melanggar hukum terkait Non Governmental Organization (NGO) asing karena melakukan aktivitas tertentu tanpa izin.
Pemerintah Kanada mengklaim tidak ada korelasi antara penangkapan Kovrig dengan kasus Meng.
Namun, mantan Duta Besar Kanada untuk China Guy Saint-Jacques menilai Pemerintah China tidak pernah melakukan sesuatu secara kebetulan.
“Di China, tidak ada kebetulan.. Jika mereka ingin mengirim pesan kepada Anda, mereka akan melakukannya,” ujarnya.