Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemindahan kantor kedutaan besar (kedubes) Brasil dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diwacanakan presiden terpilih Jair Bolsonaro dan diperkirakan mencederai hubungan Brasil dengan mitra dagang negara muslim.
Brasil merupakan eksportir daging halal terbesar di dunia. Salah satu pasar utama negara ini adalah negara-negara berpenduduk muslim di Timur Tengah (Timteng). Rencana pemindahan kedubes dan penguatan hubungan dengan Israel sudah mendapat respons negatif dari Mesir dan berisiko merembet ke negara lainnya.
"Reaksi yang akan muncul bukan saja dari satu negara, tetapi dari seluruh dunia muslim," kata sumber diplomatik yang enggan disebut namanya kepada Reuters.
"Kami berharap Brasil untuk berlaku rasional dan tidak mengonfrontasi komunitas muslim," lanjut sumber itu.
Berdasarkan data statistik pemerintah, nilai ekspor Brasil ke negara Timur Tengah dan Turki mencapai US$16 miliar setiap tahunnya. Dari angka tersebut, hanya 3% atau sekitar US$480 juta saja berasal dari perdagangan dengan Israel.
Dilansir Reuters, lebih dari seperempat ekspor ke kawasan itu berasal dari penjualan daging. Baik JBS SA, produser daging sapi terbesar di dunia dan BRF SA, eksportir unggas nomor 1 di dunia, bertaruh besar pada peningkatan permintaan daging halal.
Baca Juga
Berdasarkan data Salaam Gateway, nilai ekspor daging halal Brasil mencapai US$5 miliar setiap tahunnya. Dua kali lipat lebih besar dari pesaing terdekat mereka yaitu Australia dan India.
Pemimpin BRF pada Kamis (8/11/2018) menyebutkan wacana pemindahan kedubes ini memunculkan kekhawatiran.
"Perdagangan dengan Arab dan pasar halal sangat penting," katanya kepada wartawan.
"Kami yakin jika permasalahan ini dibahas dengan pihak terkait seperti peternak, pedagang, dan kementerian luar negeri, solusi terbaik bisa dicapai."
"Nilai perdagangan Mesir dan Brazil mencapai US$2 miliar, sebagian besar di sektor agrikultur yang didominasi perdagangan daging dan unggas," kata Duta Besar Mesir untuk Brazil, Alaa Roushdy.
Ia menolak berkomentar terkait wacana pemindahan kedubes Israel dan dampaknya terhadap masa depan relasi Mesir dan Brazil.
Wacana pemindahan kedubes di Israel merupakan salah satu transformasi kebijakan luar negeri Brasil yang diusung Bolsonaro.
Kebijakan itu mengikuti langkah Amerika Serikt yang pada Mei lalu resmi memindahkan kedubes ke Yerusalem sekaligus menjadi antitesis dari kebijakan Brazil terdahulu yang disebut Bolsonaro sebagai "bias idelogi."
Rencana pemindahan kedubes itu mendapat sambutan baik dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam suatu kesempatan, ia bahkan memanggil Bolsonaro sebagai teman. Namun, setelah Mesir membatalkan kunjungan diplomat Brasil dan sejumlah pebisnis minggu ini, Bolsonaro menyatakan keputusan soal kedubes Israel tidak bersifat final.
Selama kampanye hingga terpilih sebagai presdien, Bolsonaro menunjukkan rangkaian janji yang yang berani dan kontrofersial.
Sebagaimana Trump yang terang-terangan ia kagumi, Bolsonaro mencerca China sepanjang kampanye. Namun, ia melunak sejak pemilihan dan di tengah lobi para diplomat dan eksekutif yang ingin melindungi hubungan dengan mitra dagang terbesar Brasil itu.