Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes Indonesia untuk Saudi Tegaskan Rilis Soal Penangkapan Rizieq Asli

Setelah sempat beredar informasi di media sosial yang menyebut rilis KBRI Riyadh adalah palsu, Dubes RI untuk Saudi memberi klarifikasi terkait hal itu.
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab/Reuters
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab/Reuters

Bisnis.com, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyangkal kabar yang menyatakan bahwa rilis soal kronologi pemeriksaan Rizieq Shihab adalah palsu.

"Rilis tersebut benar dari saya, Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar LBBP RI untuk Arab Saudi dan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)," tulis Agus dalam pernyataan resmi, diterima Rabu (8/11/2018).

Tuduhan bahwa rilis yang dikeluarkan KBRI Riyadh sebagai rilis palsu sempat beredar di media sosial. Rilis yang ditandatangani Agus itu dipertanyakan keasliannya karena kop surat yang bertuliskan "Duta Besar Republik Indonesia Riyadh" bukan "Kedutaan Besar Republik Indonesia Riyadh."

Dalam sebuah cuitan di Twitter, seorang pengguna juga mempertanyakan keabsahan tanda tangan Agus yang justru tampak ditimpa cap, bukan sebaliknya.

Mengenai hal ini, Agus menyebutkan bahwa ia merilis dokumen dalam format Portable Document Format (PDF) dan juga dengan ekstensi Docx (Word Document). Bentuk asli rilis tersebut, papar Agus, adalah dalam format PDF, bukan hasil scan dengan format JPEG, JPG, atau BMP.

Sedangkan untuk tanda tangan, Agus menyebutkan bahwa yang tertera dalam rilis adalah benar tanda tangannya yang dibuat dengan Styluz Digitizer yang merupakan bawaan Microsoft Surface Pro-4.

"Microsoft Surface ini memungkinkan saya untuk membubuhkan tanda tangan langsung di layar komputer dengan dukungan warna yang sudah ada di software," jelas Agus.

Agus juga menegaskan bahwa ia tidak melakukan diskriminasi dalam memberi pelayanan terhadap WNI yang berada di luar negeri. Ia mengaku tidak mempermasalahkan mazhab dan latar belakang partai apa pun dalam memberi bantuan kekonsuleran terhadap WNI yang menghadapi masalah hukum.

"Saya hanya melihat darah yang mengalir di diri mereka adalah darah Indonesia dan semua WNI di Saudi boleh menghubungi saya," tegas Agus.

Rilis yang diberikan Agus kepada media berisi kronologi pemeriksaan Rizieq Shihab oleh Kepolisian Saudi terkait dugaan pengibaran atribut yang menyerupai bendera ekstremis.

Berdasarkan keterangan Agus dalam surat tersebut, Kepolisian Mekkah mendatangi kediaman Rizieq pada Senin (5/11/2018) pagi waktu setempat menyusul laporan pemasangangan bendera hitam yang menyerupai atribut gerakan ekstremis di dinding belakang kediaman Rizieq.

Keterangan Dubes juga menjelaskan bahwa Rizieq telah diizinkan pulang pada Selasa (6/11/2018) pukul 8 malam waktu setempat dengan didampingi staf perwakilan Indonesia dari KJRI Jeddah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper