Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Pilih di Sisi Arab Saudi Lawan Iran, Ketimbang Khashoggi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergabung dengan dunia mengutuk pembunuhan pengkritik Arab Saudi Jamal Khashoggi. Namun, dia tidak ingin kontroversi merenggangkan aliansinya dengan Saudi melawan musuh bersama, Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. /REUTERS-Yiannis Kourtoglou
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. /REUTERS-Yiannis Kourtoglou

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergabung dengan dunia mengutuk pembunuhan pengkritik Arab Saudi Jamal Khashoggi. Namun, dia tidak ingin kontroversi merenggangkan aliansinya dengan Saudi melawan musuh bersama, Iran. 
 
Netanyahu kepada wartawan di Bulgaria mengatakan apa yang terjadi di konsulat Arab Saudi bulan lalu 'menghebohkan dan harus segera ditangani'. Ini merupakan pernyataan pertamanya kepada publik mengenai skandal Khashoggi. 
 
"Pada saat yang sama, ini sangat penting bagi stabilitas dunia, bagi kawasan dan dunia, bahwa Arab Saudi tetap stabil," katanya seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (3/11/2018).
 
Pembunuhan Khashoggi telah menitikberatkan perhatian pada kekuatan di belakang takhta Saudi, putra mahkota Mohammad bin Salman. Ini membuat sulit bagi Amerika Serikat dan Israel yang telah memeluk ambisi selama 33 tahun untuk melucuti pengaruh Iran di Timur Tengah.
 
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik, tetapi kedua negara telah lama menjalin relasi politik rahasia, intelijen, dan perdagangan--beberapa melibatkan kontraktor pertahanan terbesar Israel. 
 
Netanyahu kerap berbicara tentang bagaimana beberapa tetangga Arab membangun ikatan erat dengan Israel karena mereka berbagi perhatian keamanan tentang Iran dan karena mereka ingin mengakses teknologi Iran. 
 
Komentar itu mengindikasikan betapa penting dia melihat aliansinya dengan Pangeran Mohammad, baik dalam melawan Iran maupun membantu Presiden Donald Trump mengamankan kesepakatan perdamaian Israel-Palestina yang dia sebut sebagai 'kesepakatan abad ini'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper