Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergabung dengan dunia mengutuk pembunuhan pengkritik Arab Saudi Jamal Khashoggi. Namun, dia tidak ingin kontroversi merenggangkan aliansinya dengan Saudi melawan musuh bersama, Iran.
Netanyahu kepada wartawan di Bulgaria mengatakan apa yang terjadi di konsulat Arab Saudi bulan lalu 'menghebohkan dan harus segera ditangani'. Ini merupakan pernyataan pertamanya kepada publik mengenai skandal Khashoggi.
"Pada saat yang sama, ini sangat penting bagi stabilitas dunia, bagi kawasan dan dunia, bahwa Arab Saudi tetap stabil," katanya seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (3/11/2018).
Pembunuhan Khashoggi telah menitikberatkan perhatian pada kekuatan di belakang takhta Saudi, putra mahkota Mohammad bin Salman. Ini membuat sulit bagi Amerika Serikat dan Israel yang telah memeluk ambisi selama 33 tahun untuk melucuti pengaruh Iran di Timur Tengah.
Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik, tetapi kedua negara telah lama menjalin relasi politik rahasia, intelijen, dan perdagangan--beberapa melibatkan kontraktor pertahanan terbesar Israel.
Netanyahu kerap berbicara tentang bagaimana beberapa tetangga Arab membangun ikatan erat dengan Israel karena mereka berbagi perhatian keamanan tentang Iran dan karena mereka ingin mengakses teknologi Iran.
Komentar itu mengindikasikan betapa penting dia melihat aliansinya dengan Pangeran Mohammad, baik dalam melawan Iran maupun membantu Presiden Donald Trump mengamankan kesepakatan perdamaian Israel-Palestina yang dia sebut sebagai 'kesepakatan abad ini'.
Israel Pilih di Sisi Arab Saudi Lawan Iran, Ketimbang Khashoggi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergabung dengan dunia mengutuk pembunuhan pengkritik Arab Saudi Jamal Khashoggi. Namun, dia tidak ingin kontroversi merenggangkan aliansinya dengan Saudi melawan musuh bersama, Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium