Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Negara yang Diperbolehkan AS Tetap Beli Minyak dari Iran

Amerika Serikat telah mengumumkan akan memperbolehkan delapan negara tetap membeli minyak Iran ketika negeri adikuasa itu mengenakan kembali sanksi terhitung mulai Senin (5/11/2018) untuk memaksa Iran mengekang aktivitas nuklir, rudal, dan regionalnya.
Mike Pompeo/reuters
Mike Pompeo/reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat telah mengumumkan akan memperbolehkan delapan negara tetap membeli minyak Iran ketika negeri adikuasa itu mengenakan kembali sanksi terhitung mulai Senin (5/11/2018) untuk memaksa Iran mengekang aktivitas nuklir, rudal, dan regionalnya. 
 
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tak menyebutkan nama delapan importir itu saat mengumumkannya, Jumat (2/11/2018), yang dia sebut sebagai 'yurisdiksi', sebagai istilah yang barangkali memasukkan importir seperti Taiwan yang tak dianggap AS sebagai negara. 
 
Berdasarkan beberapa sumber yang dihimpun Reuters, 8 negara itu mencakup China, India, Korea Selatan, Turki, Italia, Uni Emirat Arab, dan Jepang, yang merupakan importir-importir terbesar minyak Iran. Adapun Taiwan kadang membeli minyak Iran dalam volume besar, tetapi bukan pembeli utama. 
 
Menteri Energi Turki kepada wartawan telah mengatakan untuk sementara negaranya akan diperbolehkan tetap membeli minyak Iran. Demikian pula Irak, sepanjang mereka tidak membayarnya dengan dolar AS, kata pejabat Irak. 
 
Menurut sumber yang mengetahui persoalan, India dan Korsel juga berada dalam daftar. Menurut aturan AS, pengecualian bisa diberikan hingga 180 hari.  
 
Menteri Perminyakan India Dharmendra Pradhan kepada wartawan di New Delhi mengatakan negaranya dan pembeli minyak utama lainnya akan diuntungkan dari keringanan yang mereka peroleh dari AS. 
 
"Dalam skenario geopolitik yang menantang akhir-akhir ini, India telah berupaya meyakinkan pemimpin internasional," ujar Pradhan seperti dilansir Reuters, Sabtu (3/11/2018).
 
Harga minyak jatuh 6% selama sepekan karena investor khawatir akan kelebihan pasokan minyak mentah setelah AS melunakkan sanksi. Harga brent berjangka LCOc1 turun 6 sen ke posisi US$72,83 per barel, sedangkan minyak mentah AS CLc1 anjlok 55 sem ke level US$63,14 per barel atau turun 0,86%.
 
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga mengatakan Washington telah berbicara dengan SWIFT --perusahaan telekomunikasi yang mengirimkan pesan transaksi antaralembaga keuangan bank maupun nonbank yang berbasis di Brussels-- untuk memutus jaringan dengan seluruh institusi finansial Iran yang masuk dalam rencana daftar hitam AS pada Senin. Namun, dia menolak menyebut institusi yang menjadi target. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper