Bisnis.com, DUBAI - Haus akan kekuasaan, kerap kali, membutakan mata hati dan pikiran manusia. Aksi main bunuh sering dihalalkan. Mungkin, sekali lagi mungkin, begitulah yang terjadidi Iran.
Para militan Kurdi --yang hendak berkuasa- sendiri- oleh Reuters dilaporkan menewaskan 10 'Pengawal Revolusi' Iran dalam satu serangan terhadap sebuah Ditembak pos di perbatasan Irak pada Sabtu (21/7/2018), demikian laporan kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim. Bentrokan mematikan terakhir terjadi di daerah yang dikuasai oleh oposisi bersenjata kelompok Kurdi.
Badan itu mengutip pernyataan Pengawal Revolusi yang mengatakan beberapa "teroris" yang menyerang juga tewas dalam pertempuran yang meledakkan sebuah depot mesiu.
Pejabat keamanan Provinsi Hosein Khosheqbal mengatakan kepada televisi pemerintah 11 anggota pasukan sukarela Basij tewas dalam kekerasan semalam di daerah Marivan, yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok oposisi bersenjata Kurdi, PJAK.
"Berita terbaru, pasukan Basij dan Garda sedang mengejar para penyerang," kata Khosheqbal.
Party of Free Life of Kurdistan (PJAK) - kelompok terlarang yang berupaya mendirikan pemerintahan sendiri bagi Kurdi Iran dan memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdi Turki (PKK) yang militan - beroperasi di daerah perbatasan, bersama dengan kelompok Kurdi bersenjata lainnya. yang berbasis di Irak utara.
Awal bulan ini, Garda Revolusi mengatakan mereka menewaskan tiga militan dalam operasi keamanan di dekat perbatasan dengan Irak, dan sembilan militan dilaporkan tewas oleh Garda pada bulan lalu, lebih jauh ke utara di perbatasan.
Ada sedikit koordinasi antara pasukan Iran dan Irak atas keamanan perbatasan berpori yang juga telah digunakan oleh Negara Islam untuk memasuki Iran.
Menteri Intelijen Mahmoud Alavi mengatakan pada Selasa pasukan keamanan di Iran barat daya menangkap empat tersangka pelaku Negara Islam (ISIS) yang merencanakan serangan.
Pada Juni 2017, militan ISIS melakukan serangan terkoordinasi di gedung parlemen di Teheran dan makam pemimpin revolusi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini di selatan ibukota, yang menewaskan sedikitnya 18 orang.