Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Swiss Selidiki 6 Orang Terkait Kasus 1MDB

Pemerintah Swiss tengah menyelidiki enam orang yang diduga terkait dengan penyuapan dan pencucian uang 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Mantan PM Malaysia Najib Razak tiba di pengadilan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (4/7)./Reuters-Lai Seng Sin
Mantan PM Malaysia Najib Razak tiba di pengadilan di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (4/7)./Reuters-Lai Seng Sin

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Swiss tengah menyelidiki enam orang yang diduga terkait dengan penyuapan dan pencucian uang 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Keenam orang terduga tersebut terdiri dari 2 mantan pejabat 1MDB, 2 eks pejabat dari lembaga finansial Abu Dhabi, dan 2 pejabat di perusahaan energi Petrosaudi.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/7/2018), mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Hal ini disampaikan oleh kantor jaksa Swiss. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Jaksa Agung Swiss Michael Lauber bertemu dengan Jaksa Agung Malaysia Tommy Thomas di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kasus suap dan korupsi 1MDB memang tidak hanya menjadi objek penyelidikan di Malaysia tapi juga di beberapa negara lain. Selain Swiss, AS juga sedang melakukan investigasi atas kasus ini.

Adapun Najib telah ditangkap belum lama ini karena dinilai menjadi terduga utama kasus tersebut. Namun, dia dibebaskan setelah orang-orang terdekatnya membayar jaminan.

Pada akhir bulan lalu, Kepolisian Malaysia menyebutkan nilai barang yang disita dari sejumlah properti yang terkait dengan Najib mencapai 900 juta-1,1 miliar ringgit atau sekitar Rp3,5 triliun. Barang-barang tersebut termasuk tas mewah, jam tangan mewah, perhiasan, serta uang tunai.

Penyitaan dilakukan sekitar sepekan setelah Barisan Nasional, koalisi yang dipimpin UMNO--partai pendukung Najib, kalah dalam Pemilu pada Mei 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper