Bisnis.com, JAKARTA - Perolehan suara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi atau 2DM yang tergerus jauh, karena tidak sesuai prediksi lembaga survei diduga karena kampanye ganti presiden yang diusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.
Dedi mengatakan perubahan penurunan suara tersebut sangat signifikan sejak semingu sebelum pencoblosan.
"Bayangkan paslon yang sebelumnya tidak punya elektabitas yang inggi, popularitas yang baik bisa cepat melakukan perubahan. Ini baru pertama kali di Indonesia," kata Dedi di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Dedi yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat menjelaskan bahkan di tempat pemungutan suara Deddy, jumlah suaranya berada di posisi ketiga. Padahal, seminggu sebelum pemilihan, Dedi masih memiliki data survei di sejumlah wilayah yang hasilnya masih cukup baik.
Untuk menambah ketebalan suara, dia terus bergerak ke daerah-daerah melakukan kampanye.
"Tapi, kita tidak menduga gerakan [#GantiPresiden] itu sangat luar biasa. Gerakan itu masif bukan hanya pada aspek itu tapi juga darat. Jadi door to door itu berjalan dari selebaran," katanya.
Baca Juga
Berdasarkan beberapa hasil hitung cepat Pemilihan Gubernur Jawa Barat, peroleh suara 2DM berada di posisi ketiga di bawah pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.