Bisnis.com, JAKARTA— Rolls-Royce akan memangkas 4.600 pekerja dalam dua tahun ke depan sebagai upaya untuk memotong biaya dan mengerek keuntungan perseroan.
Chief Executive Officer Rolls Royce Warren East menyatakan akan membuat organisasi perusahaan menjadi lebih ramping. Langkah yang ditempuh yakni dengan menghilangkan kerumitan dan duplikasi yang membuat alur manajemen menjadi lebih lambat.
Dia menambahkan bahwa pengurangan akan dilakukan terhadap 10% tenaga kerja. Dengan demikian, Rolls-Royce dapat menyelamatkan US$536 juta per tahun pada 2020.
“Kami harus secara signifikan mengurangi ukuran pusat perusahaan kami, menghilangkan kerumitan, dan duplikasi yang membuat kami terlalu lambat sehingga menjadi tidak kompetitif serta terlalu mahal,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip melalui, Reuters, Kamis (14/6/2018).
East mengatakan 2/3 pemotongan pegawai akan dilakukan di Inggris. Saat ini, Rolls-Royce memperkerjakan 15.700 orang di kantor pusatnya, Derby, Inggris Tengah.
“Pemotongan pekerja tidak akan berdampak terhadap para insinyur,” ujarnya.
Seperti diketahui, East memimpin Rolls-Royce sejak 2015. Langkah pemangkasan tenaga kerja ditempuh sejalan dengan masalah mesin pesawat terbang yang terus bertambah dan menyebabkan sejumlah klien marah.