Bisnis.com, JAKARTA - Serangan berantai teror tiga bom di gereja Surabaya , Jawa Timur, pada 13 Mei 2018, telah membuat Jepang ikut prihatin. Menteri Luar Negeri Jepang,Taro Kono, menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada Indonesia melalui Menlu RI, Retno Marsudi.
"Pada 13 Mei, 2018 pagi, kami mendapat kabar telah terjadi peledakan bom di beberapa tempat di kota Surabaya yang mengakibatkan banyak korban meninggal dunia serta luka-luka. Saya merasa terkejut dan sangat marah. Teror serta tindakan tirani semacam ini dengan alasan apapun tidak bisa dimaafkan. Kami mengutuk dengan keras aksi tersebut," kata Menlu Kono, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 14 Mei 2018.
Kono mengatakan pemerintah Jepang menyampaikan rasa simpati serta belangsungkawa kepada para korban meninggal beserta keluarga mereka serta simpati yang mendalam kepada seluruh korban luka yang saat ini dalam perawatan di rumah sakit. Jepang mengungkapkan rasa solidaritas kepada Pemerintah Indonesia seluruh rakyat Indonesia atas kejadian ini.
Seperti diberitakan Tempo sebelumnya, kelompok radikal ISIS menyatakan bertanggung jawab atas ledakan tiga bom gereja Surabaya pada 13 Mei 2018. Klaim ISIS dimuat di situs propagandanya, Amaq News Agency.
Serangan itu menewaskan 13 orang dan melukai puluhan orang. Teror tiga bom di gereja Surabaya berjarak 5 menit. Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di jalan Ngagel pada pukul 6.30. Bom kedua diledakkan di Gereja Kristen Indonesia di jalan Diponegoro jam 7.15 dan bom ketiga diledakkan di Gereja Pantekosta di jalan Arjuno pada jam 7.53. Kepolisian RI mengidentifikasi pelaku serangan tiga bom di gereja Surabaya adalah satu keluarga.