Bisnis.com, BOGOR — Lebih dari 60 menit pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berlangsung. Topik utama yang dibicarakan antara eksekutif dan legislatif kali ini menitikberatkan soal konsultasi Undang-Undang No. 17/2014 tentang MD3.
Ketua DPD Oesman Sapta Odang mengatakan hasil pertemuan dengan Presiden berlangsung positif. Menurutnya, inti pembicaraan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor ini, menyatukan pandangan-pandangan DPD dan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri.
“Hasilnya bagus, akan didukung para menterinya dan akan dibahas terus,” tuturnya, Senin (7/5/2018).
Disinggung soal penambahan pimpinan, Oso mengatakan hal tersebut sudah diputuskan terlebih dahulu. Nantinya, penambahan satu pimpinan DPD, disesuaikan dengan kuota perwakilan dari daerah barat dan timur.
“Sehingga adil, tapi daerah yang sudah terpilih, seperti saya, tidak boleh lagi,” terusnya.
Oesman yang datang didampingi dengan Wakil Ketua DPD Nono Sampono dan Darmayanti Lubis, juga membawa para ketua komite DPD.
Baca Juga
Sebelumnya, sekitar pukul 15.55 WIB, Jokowi menyambut kedatangan Oso dan kolega.
Presiden Jokowi sendiri didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko bidang PMK Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Memulai pembicaraan, Oso melontarkan ice breaking kepada Presiden. Dia mengatakan sering kali saat bertemu Presiden, pihaknya selalu terjebak.
"Saat kami datang menggunakan batik, Presiden pakai jas. Ketika kami pakai jas, malah [Presiden] pakai batik dan kadang sarung," selorohnya diiringi tawa.
Tidak sampai di situ, Ketum Partai Hanura ini juga menyampaikan bahwa kunjungan kali ini spesial, karena pihaknya membawa Wakil Ketua serta para Ketua Komite DPD RI.
Jokowi pun merespons kalimat-kalimat pembuka Oso. "Wah berarti ini yang dibicarakan serius sekali," tuturnya.
Padahal, lanjut Jokowi, biasanya jika bertemu Oso, topik yang dibicarakan perihal lucu-lucuan.