Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyarankan peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk memilih program studi (prodi) berbeda dengan tingkat keketatan di kampus yang berbeda.
"Kami menyarankan agar peserta memilih tiga program studi yang berbeda tingkat keketatannya agar peluang untuk diterima lebih baik," ujar Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti, Prof Intan Ahmad, di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Prodi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.
Peserta dapat memilih prodi sebanyak-banyaknya tiga prodi dengan ketentuan jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek. Kemudian jika prodi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum. Terakhir, jika prodi yang dipilih terdiri atas kelompok Saintek dan Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Campuran.
"Tingkat keketatan program studi di perguruan tinggi tentu saja berbeda untuk tiap PTN. Misalnya tingkat kedokteran d kampus X akan berbeda dengan kampus Y atau Z."
SBMPTN 2018 merupakan seleksi berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa.
Baca Juga
Pendaftaran SBMPTN dimulai pada 5 April 2018 pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 27 April 2018 pukul 22.00 WIB.
"Selamat mengikuti ujian, manfaatkan sisa waktu yang ada untuk belajar sampai satu hari sebelum ujian. Jaga kesehatan dan jangan lupa berdoa, juga pastikan tempat ujian sudah diketahui," imbuh Intan.
Pelaksanaan ujian sendiri akan dilangsungkan pada 8 Mei 2018. Sedangkan ujian keterampilan dilangsungkan pada Rabu dan/atau Jumat pada 9 Mei dan/atau 11 Mei 2018.