Bisnis.com, JAKARTA -- Nike Inc. bertekad untuk meningkatkan representasi perempuan dan kelompok minoritas di level perusahaan yang lebih tinggi.
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/4/2018), Chief Human Resources Officer Nike Monique Matheson mengatakan perusahaan perlengkapan olahraga ini perlu mempercepat tingkat representasi perempuan dan kelompok minoritas di manajemen perusahaan.
Melalui pernyataan yang disampaikan melalui surat elektronik, dia mengungkapkan 29% posisi wakil presiden Nike diisi oleh perempuan. Sementara itu, porsi karyawan perempuan di perusahaan tersebut secara global tercatat sebanyak 48% dan 52% lainnya adalah karyawan laki-laki.
Untuk mempercepat proses representasi ini, Nike akan melakukan program bertemakan “Unconscious Bias training" alias pelatihan mengenai praktik bias yang dilakukan secara tidak sadar di tempat kerja bagi semua manajer perusahaan. Saat ini, Nike sedang melakukan pengkajian atas sistem sumber daya manusia (SDM) mereka dan sistem pengaduan internal untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Sebelumnya, The Wall Street Journal yang mengutip memo internal Nike melaporkan bahwa Matheson mengatakan kepada karyawan bahwa perusahaan telah gagal memanfaatkan momentum dalam mempekerjakan dan mempromosikan wanita serta kelompok minoritas.
Pernyataan Matheson tersebut disampaikan setelah dalam internal perusahaan beredar keluhan perilaku kerja yang tidak pantas, sehingga menyebabkan CEO Nike Trevor Edwards mengundurkan diri pada bulan lalu.