Kabar24.com, JAKARTA — Sosok calon wakil presiden pendamping Joko Widodo akan diputuskan partai politik pengusung calon presiden petahana itu setelah perhelatan pemilihan kepala daerah serentak 2018.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan pilkada tahun ini menjadi aktualisasi pencarian pemimpin yang dikehendaki oleh rakyat.
Untuk itu, parpol pengusung Jokowi masih menunggu hasil pencoblosan 27 Juni sebagai salah satu pertimbangan memilih cawapres.
“Setelah pilkada, momentum terbaik bagi Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, bersama ketua umum partai untuk membicarakan cawapres yang terbaik bagi bangsa dan negara,” katanya usai bertemu jajaran DPP Partai Golkar di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Sembari menunggu nama cawapres final, Hasto mengajak partai politik yang telah mendeklarasikan Jokowi untuk bekerja sama mengawal pemerintahan sampai penghujung periode.
Parpol yang menempatkan kader di Kabinet Kerja diharapkan dapat mendongkrak kinerja pemerintah guna meningkatkan kepuasan masyarakat.
Pada 23 Februari 2018, PDIP mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2019.
Langkah tersebut menyusul Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan yang lebih dahulu menyatakan dukungan.
Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya dan PDIP memiliki visi dan misi yang sama untuk memastikan Jokowi dapat melanjutkan periode kedua kekuasaannya.
PDIP dan Golkar bersepakat bekerja sama dalam Pilpres 2019 meskipun keduanya memiliki strategi masing-masing dalam Pemilu Legislatif 2019.
“Kami akan membuat platform jangka menengah sebagai bagian kepemimpinan Pak Jokowi yang kedua,” ujar Menteri Perindustrian ini.