Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini Sumbawa Targetkan Produksi 1 Juta Ton Jagung

Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan komoditas jagung bisa menembus produksi hingga 1 juta ton pada tahun ini.
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, MATARAM -- Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan komoditas jagung bisa menembus produksi hingga 1 juta ton pada tahun ini.

Pasalnya, dalam tujuh tahun terakhir, kabupaten tersebut mampu menghasilkan jagung hingga 700.000 ton.

Kepala Dinas Pertanian Sumbawa Tarunawan mengatakan pihaknya akan memacu produksi hingga 8 ton per hektare (ha) guna mencapai target tersebut.

"Pada 2017, kami panen sekitar 97.000 ha. Per hektarenya sekitar 7 ton, berarti hampir mendekati 700.000 ton," ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (19/3/2018).

Untuk mencapai target tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa telah menyiapkan areal seluas 125.000 ha dengan tambahan 55.000 ha untuk musim tanam kali ini.

Salah satu yang menyebabkan tingginya minat petani untuk menanam jagung adalah saat ini harga jagung sedang bagus dan adanya kepastian pasar untuk penyerapan hasil produksi. Dengan demikian, Kabupaten Sumbawa saat ini mengalami surplus jagung.

Menurut Tarunawan, harga jagung sekarang relatif stabil. Harga jagung produksi dengan kadar air di atas 30% adalah Rp2.200 per kilogram (kg) dan untuk yang kadar air 17% dihargai Rp3.150 per kg.

Untuk menjaga harga tetap stabil, selain dijual untuk keperluan pakan ternak di dalam negeri khususnya di Pulau Jawa, jagung Sumbawa juga akan diekspor ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina. Untuk pasar ekspor pada 2018, Sumbawa diharapkan bisa berkontribusi hingga 30.000 ton jagung.

"Untuk tahap pertama ini sebesar 11.500 ton ke Malaysia dan Filipina. Tahap selanjutnya akan menunggu kapal lain yang akan bongkar muat," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper