Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa tidak merisaukan dugaan kasus korupsi PK2Trans yang menyentil nama Ketua Umum Muhaimin Iskandar.
Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan isu tersebut tidak akan menyurutkan langkah Muhaimin Iskandar selaku calon wakil presiden. Isu miring, paparnya, lumrah terjadi dalam setiap kontestasi.
“Jangankan pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan kepala desa pun isu negatif selalu muncul. Jadi kami jalan terus,” ujarnya dalam diskusi Skenario Jokowi 2019 di Kantor Para Syndicate, Jumat (16/3/2018).
Dia melanjutkan Joko Widodo pun ketika maju sebagai calon presiden 2014 silam digoyang berbagai isu negatif di antaranya yakni mengaitkan dirinya dengan komunisme. Meski demikian, isu tersebut tidak mampu mengendurkan dukungan terhadap tokoh tersebut.
“Bahkan kami yang mencalonkan diri sebagai sekjen pun digoyang isu. Ada yang bilang istrinya lima, punya uang ini dan itu,” paparnya.
Dengan demikian, pihaknya tetap akan memperjuangkan Cak Imim sebagai calon wakil presiden dan menganggap sepi isu korupsi tersebut. Dia juga mengajak publik untuk mengedepankan azas praduga tidak bersalah dalam menyoroti sebuah perkara korupsi.
Baca Juga
Dalam dakwaan perkara korupsi suap Dirjen Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PK2Trans) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jamaloedin Malik, penuntut umum menyatakan bahwa Muhaimin yang kala itu menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mendapatkan uang Rp400 juta dari terdakwa.
Uang itu diperoleh dari pejabat pembuat komitmen (PPK) dengan total Rp6,7 miliar.
Dalam persidangan dengan terdakwa anggota DPR Charles Mesang, Jamaloedin yang dihadirkan sebagai saksi kembali menyatakan bahwa uang Rp400 juta dia bagikan kepada Muhaimin Iskandar.
KPK sejauh ini menyatakan akan mempedalam informasi mengenai aliran dana korupsi tersebut termasuk mencermati fakta persidangan aliran uang kepada Muhaimin Iskandar.