Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Gelar Pertemuan Khusus Bahas Serangan Terhadap Eks Agen Rusia

Tim penyelidik Inggris akan mengabarkan perkembangan kondisi mantan agen rahasia Rusia yang kritis setelah terpapar substansi tak dikenal kepada jajaran menteri Inggris.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Tim penyelidik Inggris akan mengabarkan perkembangan kondisi mantan agen rahasia Rusia yang kritis setelah terpapar substansi tak dikenal kepada jajaran menteri Inggris.

Rapat tersebut bakal digelar Rabu (7/3/2018) waktu setempat. Seperti dilansir dari Reuters, Menteri Dalam Negeri Amber Rudd akan memimpin rapat.

Sergei Skripal, yang sempat menjadi agen rahasia top di badan intelijen Rusia, ditemukan tak sadarkan diri di bangku dekat sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris pada Minggu (4/3). Putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada di sampingnya dengan kondisi serupa. 

Pihak kepolisian mengungkapkan keduanya terpapar zat tak dikenal. Saat ini, Skripal dan anaknya masih dalam kondisi kritis.

Regu anti terorisme telah mengambil alih penyelidikan dan laboratorium riset militer Inggris tengah berusaha mencari tahu kandungan zat tersebut. 

Inggris telah memberikan peringatan kepada Rusia bahwa jika Negeri Beruang Merah terlibat dalam peristiwa itu, maka akan ada konsekuensi berat. 

Para menteri Inggris juga menilai kasus ini memiliki persamaan dengan pembunuhan terhadap Alexander Litvinenko, mantan agen KGB yang tewas setelah meminum teh yang mengandung radioaktif polonium-210 di London pada 2006.

Rusia telah menyangkal dugaan keterlibatan dalam dua kasus ini dan menyatakan tudingan itu tak berdasar.

Skripal berkhianat kepada negaranya dengan memberikan identitas lusinan mata-mata Rusia kepada badan intelijen Inggris, MI6. Dia diberi suaka oleh negara Eropa Utara pada 2010 setelah adanya program pertukaran agen rahasia yang terlibat dalam masa Perang Dingin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper