Kabar24.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya meirilis jumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM) di kawasan bekas lokalisasi Dolly sudah mencapai 23 kelompok dengan berbagai jenis produk dan jasa.
Camat Sawahan Surabaya, M. Yunus mengatakan kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak sejak dilakukan penutupan perlahan telah berubah dan berkembang perkonomiannya.
"Industri kreatifnya terus berkembang dari usaha makanan olahan sampai produk fashion," katanya dalam siaran pers, Kamis (1/3/2018).
Dia mengatakan setiap masing-masing kelompok UKM setidaknya ada sekitar 3-10 orang yang merupakan warga asli kawasan tersebut.
Adapun sebanyak 13 UKM di antaranya merupakan industri kecil makanan olahan seperti TBM Kawain, olahan bandeng, Jarwo Tempe, Sami Jali, Pangsit Hijau, Cak Mimin (dian rujak), UKM Puja (telur asin, botok telur asin), UKM Squel (olahan keripik), UKM Vigts (jamu herbal), Gendis (bumbu pecel), UKM Henrik (olahan semanggi dan es puter) dan olahan minuman dari rumput laut.
Sedangkan sisanya produk fashion seperti batik dengan nama UKM Jarak Arum, Alpujabar, Canting Surya, dan Warna Ayu, serta industri bernama KUB Mampu Jaya memproduksi sandal, sepatu dan goody bag, sablon, minyak rambut pomade dan semir.
Baca Juga
"Selain itu juga ada bermacam-macam handycraft manik-manik sampai lukisan," imbuh Yunus.
Dia menambahkan kini di kawasan tersebut juga ada pusat belanja oleh-oleh bernama Dolly Saiki Point.