Kabar24.com, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya tahun ini siap menggelontorkan anggaran Rp2 miliar untuk membebaskan lahan di kawasan bekas lokalisasi Dolly dan beberapa lokalisasi lainnya guna pengembangan sentra-sentra ekonomi.
Di Kawasan bekas lokalisasi Dolly, Pemkot Surabaya bahkan menyiapkan tempat yang akan digunakan sebagai sentra kerajinan akik yang tengah digemari masyarakat saat ini.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya bahkan sudah mengirim warga asal bekas lokalisasi tersebut untuk belajar membuat kerajinan batu akik di Pacitan hingga Kalimantan.
“Saya kirim warga di sana [eks lokalisasi] untuk pergi ke Pacitan supaya belajar membuat, dan nanti bisa dikembangkan di Kota Surabaya dan biar ekonomi warga bisa hidup,” katanya di Surabaya, Minggu (21/6/2015).
Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (DPTB) Kota Surabaya Maria Theresia Rahayu menjelaskan nantinya pembebasan lahan yang akan dilakukan tidak hanya di kawasan Dolly tetapi juga di kawasan Sememi, Dupak Bangunsari, Klakah Rejo, dan Tambak Asri.
“Setelah ditutup pada tahun lalu sudah ada lima rumah yang dibebaskan pemkot, nanti rencananya tahun ini ada 10 bangunan yang sudah ditawarkan oleh warga, tetapi harganya mengacu pada Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP),” jelasnya.
Maria menambahkan, di kawasan Sememi, pemkot juga telah membeli dua bangunan, satu di antaranya dibangun menjadi sarana olah raga.
Meski begitu, di kawasan Sememi dan Dupak Bangunsari dan Klakah Rejo hingga kini belum ada warga yang menawarkan bangunannya.
“Kami memang tidak proaktif menawarkan langsung kepada warga, biar warga yang aktif menawarkan bangunannya kepada pemkot,” imbuhnya.