Kabar24.com, DENPASAR -- Konsultan Teknologi asal Bali Putu Sudiarta menyarankan agar pembangunan kawasan technopark yang seharusnya dibangun di Denpasar dialihkan ke Badung lantaran minimnya lahan yang dapat dimanfaatkan.
Dia menilai Badung memiliki sumber daya yang sangat besar, tidak hanya lahan tetapi juga modal uang sehingga akan semakin memudahkan pembangunan technopark tersebut. Denpasar sendiri tidak memiliki lahan yang memadai untuk pembangunan technopark yang dirancanakan akan seluas 12 hektar.
Kata dia, ide pembuatan technopark ini sebenarnya berasal dari pemerintah pusat dan sudah dirancang sejak 2016. Namun hingga saat ini belum juga terealisasi dan hanya sebatas rancangan saja.
Sudiarta yang juga merupakan salah satu konsultan Technopark Denpasar menyarankan pembangunan kawasan ini sudah harus terealisasi 5 tahun lagi. Sebab, banyak investor asing yang sudah melirik Bali untuk menjadi basis lokasi perusahaan IT mereka.
"Perencanaan dua tahun lalu 2016, mestinya setahun setalah itu sudah detail engineering design (DED), setelah itu langsung pembangunan konstruksi," katanya kepada Bisnis dalam Smartcity Forum 2018 di Bali Creative Industry Center (BCIC), Rabu (21/2/2018).
Kata dia, pada 2016, Denpasar sebenarnya sudah memiliki lahan untuk menjadi tempat dibangunnya kawasan Technopark yakni berada di area Patal Tohpati. Sebanyak 12 hektar lahan di areal tersebut akan dimanfaatkan.
Rancangannya, 60% lahan dimanfaatkan sebagai lahan terbuka dan 40% sebagai areal bangunan. Adapun konsep bangunannya yakni Puri Bali di atas Kapal Pesiar. Di areal belakang kawasan, juga akan terdapat helipad. Selain itu, kawasan ini juga akan memiliki ruang pameran dan konferensi. Diperkirakan, kawasan ini mampu menampung 10.000 tenaga kerja di sektor digital creative.
Namun, karena status lahan masih bermasalah, pembangunan tidak kunjung dilakukan. Pantauan di lapangan, lahan yang seharusnya dibangun menjadi kawasan Technopark di Patal Tohpati Denpasar sudah mulai diratakan. Kabarnya, akan dimanfaatkan untuk pembangunan yang lain.
Sudiarta pun melihat, fokus Pemerintah Denpasar saat ini cenderung lebih ke perbaikan Pasar Badung setelah sempat mengalami kebakaran dua tahun lalu. Padahal, kehadiran technopark di Bali sangat ditunggu-tunggu investor asing.
"Investor diberikan kemudahan tidak perlu investasi di gedung ataupun mengurus IMB sehingga supaya ketika mereka mau mendirikan perusahaan di sini tinggal ambil salah satu bangunan dan gak perlu menunggu bertahun-tahun hingga investasi itu batal," katanya.