Kabar24.com, JAKARTA - Umat Katolik diminta tetap tenang dan tidak terpancing terkait kasus penyerangan di Gereja St. Litwina, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anggota Dewan Pengarah UKP-PIP Benny Susetyo, Pr meminta seluruh umat Katolik tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus penyerangan terhadap Gereja St. Lidwina kepada kepolisian.
"Umat Katolik tidak perlu panik, dan mempercayakan ini semua kepada kepolisian. Kita berharap polisi bisa profesional dan segera mengungkap motif di balik penyerangan itu," kata Romo Benny kepada Antara di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Selain itu, Romo Benny berharap umat beragama tidak mudah terjebak dalam rekayasa isu yang melibatkan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) untuk memecah belah kerukunan hidup beragama.
"Masyarakat jangan mudah terjebak dengan isu itu. Justru ini saatnya kita bergandengan tangan untuk terus memperkuat silaturahim antarumat beragama sehingga tidak timbul kecurigaan dan prasangka, serta mewujudkan persaudaraan sejati itu menjadi penting," jelasnya.
Sebelumnya, pada Minggu pagi sekitar pukul 7.45 WIB, Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Kabupaten Sleman, DIY, diserang seorang pria bersenjata yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22), warga Banyuwani, Jawa Timur.
Baca Juga
Menurut Kapolres Sleman, AKBP Firman Lukmanul Hakim, pelaku masuk dari pintu sebelah barat Gereja dan langsung menyerang umat yang saat itu sedang mengikuti ibadah ekaristi Minggu pagi.
Serangan pelaku sempat mengenai salah satu umat bernama Martinus Parmadi Subiantoro yang terluka di bagian punggung. Kemudian, pelaku menuju altar dan menyerang Pastor Karl Edmund Prier, SJ yang sedang memimpin misa.
Usai menyerang Romo Prier, pelaku mengayunkan-ayunkan parang panjang miliknya dan mengenai umat bernama Budijono. Romo Prier dan Budijono mengalami luka sobek di bagian kepala.
"Motif masih dalam pendalaman. Kami masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti yang ada, serta olah tempat kejadian perkara. Sementara ini pelaku satu orang, mengenai ada orang yang menunggu di luar Gereja, masih kami dalami. Kami tidak bisa asal menuduh," kata Firman.