Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Minta AS Hilangkan Mentalitas Perang Dingin

China mendesak AS untuk menghilangkan mentalitas Perang Dingin setelah Washington berencana mendiversifikasi persenjataan nuklirnya dengan bom yang lebih kecil.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA--China mendesak AS untuk menghilangkan "mentalitas Perang Dingin" setelah Washington berencana mendiversifikasi persenjataan nuklirnya dengan bom yang lebih kecil.

"Negara yang memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia yang seharusnya mengambil inisiatif untuk mengikuti tren malahan menentangnya," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan China sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (4/2).

Militer AS yakin senjata nuklirnya tampak terlalu besar untuk digunakan dan ingin mengembangkan bom berdaya rendah. Rusia juga ikut mengecam rencana tersebut.

China menyatakan "dengan tegas" menantang kajian Pentagon mengenai kebijakan nuklir AS.

Kementerian pertahanan di Beijing mengatakan Washington memainkan ancaman nuklir China, dengan menambahkan kebijakan negaranya bersifat defensif.

"Kami berharap Amerika Serikat akan meninggalkan mentalitas Perang Dinginnya, dengan sungguh-sungguh bertanggung jawab terhadap pelucutan senjata, memahami dengan benar maksud selain memandang obyektif pertahanan nasional dan militer China," tulis pernyatan tersebut.

Tahun lalu China mengecam pengembangan strategi pertahanan Washington dan mendesak AS untuk meninggalkan "gagasan usang".

Dalam dokumen Kajian Postur Nuklir (NPR) yang dikeluarkan Pentagon, AS menuduh China mengembangkan kekuatan nuklir yang dimilikinya.

Akan tetapi China mempertahanakan kebijakannya dan menyatakan akan memegang teguh upaya perdamaian dan mendorong kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif.

Sementara itu, Kemenlu Rusia menuduh AS melakukan upaya mendorong perang, dan mengatakan akan mengambil "tindakan yang diperlukan" untuk menjamin keamanan warga Rusia. Kementerian itu menyampaikan kekecewaan yang mendalam" terhadap rencana AS tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper