Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan melakukan lawatan ke sejumlah negara wilayah Asia Selatan dan Tengah, yaitu Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan pada 24-29 Januari 2018.
Kunjungan kerja Presiden, memiliki misi strategis, khususnya di bidang ekonomi, dan persahabatan. Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan kunjungan yang sifatnya kenegaraan akan dilaksanakan di Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan.
Untuk kunjungan ke India, Presiden menghadiri perayaan hubungan 25 tahun ASEAN-India sekaligus menjadi Guest of Honour dalam perayaan India Republic Day.
“Kalau kita lihat, beberapa negara ini, sejak pertama kita merdeka bersama membentuk negara non blok. Sekarang kita masih bersahabat dan hubungan kerja sama ekonomi dengan mereka juga baik,” tuturnya di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Senin (22/1/2018).
Dalam lawatan kali ini, Jokowi dijadwalkan akan berada di Kolombo, Sri Lanka, pada Rabu (24/1). Selanjutnya, menuju New Delhi, India, untuk menghadiri perayaan hubungan 25 tahun ASEAN-India sekaligus menjadi Guest of Honour dalam perayaan India Republic Day.
Dari India, Presiden dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Islamabad, Pakistan, pada Sabtu (26/1) untuk kunjungan resmi pada Minggu (27/1). Selanjutnya, Senin (28/1), Presiden akan berada di Dhaka, Bangladesh dan dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Cox’s Bazar yang menjadi tempat penampungan pengungsi dari Rakhine, Myanmar.
Retno menambahkan kunjungan kenegaraan kali ini juga dilakukan untuk memperkokoh persahabatan serta perdamaian dengan negara-negara tersebut.
“Dengan Bangladesh, isu kemanusiaan tentu tidak bisa dihindarkan, karena kita dengan mereka bersahabat cukup lama. Di sana, Presiden akan menawarkan bantuan tambahan. Perlu diingat, seluruh bantuan yang kita beri, sesuai dengan permintaan mereka,” tambahnya.
Terkait dengan dukungan kemanusiaan dari Indonesia, Retno menampik jika bantuan yang ada hanya berasal dari pemerintah tapi juga mengalir dari masyarakat.
Terpisah, Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha C. Nasir menjelaskan kunjungan ini juga menjadi bagian dari visi Politik Luar Negeri (Polugri) 2018 terkait dengan upaya mengembangkan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera.
“Kunjungan ini merupakan upaya untuk mendukung upaya tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemenlu Ferdy Nico Yohannes Piay menambahkan fokus kunjungan Presiden adalah membuka kesempatan atau peluang-peluang pasar baru di negara-negara Asia Selatan, khususnya seperti Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh.
“Surplus perdagangan Indonesia dengan India cukup besar. Indonesia juga mengalami surplus dengan tiga negara lainnya walaupun masih kecil. Sehingga, relatif perdagangan kita masih bisa diperkuat,” tuturnya.
Pada perayaan India Republic Day, 10 kepala negara ASEAN diundang untuk menjadi Guests of Honour. Hal ini merupakan menjadi pertama kalinya bagi para kepala negara ASEAN menjadi Guests of Honour dalam rangka Republic Day.
Kunjungan Jokowi ke Bangladesh juga dilakukan sebagai upaya mendorong diplomasi kemanusiaan dan diplomasi perdamaian. Indonesia disebut sangat berperan dalam upaya mengatasi dan memberikan solusi atas masalah pengungsi dari Rakhine State.