Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto membahas terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis saat kunjungan kenegaraannya ke Brasil.
Dalam pernyataan pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Rabu (9/7/2025) waktu setempat, Kepala negara mengungkapkan bahwa Indonesia menilai program Brasil sebagai salah satu model inspiratif dalam membangun ketahanan pangan, khususnya terkait pemenuhan gizi anak-anak.
“Kami saat ini tengah menjalankan program ambisius penyediaan makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil di Indonesia, dan target kami adalah 82,9 juta porsi per hari pada Desember 2025,” ujar Prabowo.
Menurutnya, keberhasilan Brasil dalam mengelola program sosial di sektor pangan menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia. Pemerintah Brasil selama bertahun-tahun dikenal berhasil menekan angka kelaparan dan gizi buruk melalui kebijakan subsidi pangan dan program makan di sekolah.
“Sangat penting bagi Indonesia dan kami sangat jujur dalam mengatakan bahwa kami telah menggunakan program Anda sebagai model peran kami,” pungkas Prabowo.
Dalam pernyataannya, Lula juga menyoroti kesamaan visi Indonesia dan Brasil dalam menanggulangi kemiskinan, kelaparan, dan perubahan iklim. Presiden Lula pun mengapresiasi program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo sebagai salah satu program pemberian makan gratis bagi ibu hamil dan menyusui, balita, serta anak sekolah.
Baca Juga
“The Global Alliance against Hunger and Poverty yang terbentuk saat Presidensi Brasil dalam G20 akan membantu mewujudkan rencana ini. Saya sampaikan kepada Presiden Prabowo pengalaman Brasil dalam National School Feeding Program, PNAE, sebuah referensi global mengenai subjek tersebut,” ujar Presiden Lula.
Dengan target ambisius mencapai hampir 83 juta porsi per hari pada akhir 2025, program MBG dipandang menjadi salah satu proyek sosial terbesar dalam sejarah Indonesia, sekaligus menjadi salah satu sorotan utama dalam agenda kerja sama internasional pemerintahan Prabowo.
Sejauh ini, Badan Gizi Nasional (BGN) terus menambah jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengejar target 82 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (BMG) pada akhir 2025.
Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Redy Hendra Gunawan mengatakan hingga pekan pertama di Bulan Juli, ada penambahan sebanyak 1.200 penerima manfaat MBG. Sehingga kini, total penerima manfaat MBG mencapai hampir 7 juta orang.
“Ini sudah melebihi dari total penduduk Singapura,” kata Redy saat menyampaikan progres implementasi Program MBG, Minggu (6/6/2025).
Redy merinci, total SPPG yang sudah beroperasi mencapai 1.873 unit. Pekan depan akan bertambah sebanyak 473 unit SPPG. Sehingga totalnya sudah hampir mencapai 2.200 unit SPPG.
“Ini sudah melebihi target dari BGN yang menargetkan Juli akan beroperasi sejumlah 1.994 SPPG,” ujar Redy.
Dengan penambahan jumlah SPPG, Redy menjelaskan, pelaksanaan Program MBG menyerap hampir 100.000 orang tenaga kerja langsung. Program MBG melibatkan sekitar 10.000 UMKM, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan koperasi yang sudah menyuplai bahan baku ke SPPG.
Menurut Redy, BGN sedang mempercepat proses verifikasi mitra SPPG. Ada sekitar 4.000 SPPG yang akan diverifikasi. Harapannya target BGN pada Agustus, yakni sebanyak 24 juta penerima manfaat dengan total 8.000 SPPG bisa tercapai.
“Kita semua berharap Badan Gizi Nasional tetap bisa melaksanakan operasionalisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dengan standar-standar yang sudah kami tentukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh kita semua,” kata Redy.