Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengisyaratkan bahwa tentara Turki dapat segera melakukan serangan ke kubu Kurdi di barat laut Suriah, sehari setelah mengepung wilayah tersebut.
Turki menganggap pasukan YPG Kurdi yang mengendalikan kota Afrin sebagai kelompok teroris yang terkait dengan pasukan PKK, yang telah lama memperjuangkan otonomi di tenggara Turki.
Orang-orang Kurdi mendapatkan dukungan Amerika Serikat (AS) sebagai proxy lokal yang paling efektif terhadap ISIS. Namun kebijakan mempersenjatai mereka telah memicu ketegangan di antara negara-negara aliansi NATO.
“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan melanjutkan operasi kami di Afrin untuk membersihkan perbatasan selatan kami dari para teroris,” tegas Erdogan dalam sebuah pertemuan partainya di provinsi Tokat pada Minggu (14/1) waktu setempat, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sejumlah pejabat Turki juga bersumpah melakukan tindakan serupa pada beberapa kesempatan tahun lalu.
Tanpa merinci lebih lanjut, Erdogan menambahkan bahwa dia sedang menunggu dukungan dari sejumlah negara aliansi. Dewan Keamanan Nasional Turki, yang memberikan pertimbangan terkait tindakan militer, dijadwalkan akan bertemu pada 17 Januari.
Erdogan telah berulang kali menuding YPG mencoba menghubungkan Afrin dengan daerah yang dikuasai Kurdi ke timur. Turki melancarkan serangan di utara Suriah pada tahun 2016 untuk menendang ISIS dari perbatasannya dan menghalangi konvergensi wilayah-daerah yang dikuasai Kurdi.
Penyebaran penjaga perdamaian sebelumnya di Idlib, ke selatan Afrin, telah menampik akses Kurdi ke Laut Mediterania, yang sebelumnya ditargetkan untuk menjadi jalur Kurdi yang direncanakan mengarah sampai utara Irak.