Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 5 JANUARI: Spotify Siap Masuk Bursa, Investor Yakin Suku Bunga Naik

Sejumlah berita dari mancanegara menjadi topik utama media massa hari ini, Jumat (5/1/2017), di antaranya Spotify yang berencana masuk bursa saham serta proyeksi kenaikan suku bunga The Fed di 2018.
Logo Spotify/Antara
Logo Spotify/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita dari mancanegara menjadi topik utama media massa hari ini, Jumat (5/1/2017), di antaranya Spotify yang berencana masuk bursa saham serta proyeksi kenaikan suku bunga The Fed di 2018.

Berikut ringkasan berita global di sejumlah media nasional hari ini:

Spotify Siap Masuk Bursa. Setelah sempat diliputi awan kelam, industri musik global kini mulai menunjukkan kebangkitan. Investor pun memiliki celah baru untuk berinvestasi di sektor tersebut. Peluang itu adalah Spotify, perusahaan penyedia aplikasi musik berbayar terbesar di dunia. Tercatat, saat ini aplikasi itu telah diunduh oleh 60 juta orang dan memiliki pendapatan hampir 3 miliar euro pada 2016. (Bisnis Indonesia)

Investor Yakin Suku Bunga Naik. Para pelaku pasar meyakini suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The Fed akan kembali dikerek pada Maret 2018. Proyeksi itu muncul setelah The Fed merilis risalah pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) Desember 2017, yang dirilis pada Rabu (3/1) waktu setempat. (Bisnis Indonesia)

Klaim Munich Re Mencapai US$135 Miliar. Kantor asuransi kakap berbasis di Jerman, Munich Re, menyebutkan perusahaan asuransi global itu harus membayar klaim di atas US$100 miliar di tahun lalu atau menjadi kerugian terbesar kedua sejak 2011. (Bisnis Indonesia)

Kenaikan Bunga Fed Bisa Berubah. Agenda pergantian Gubernur The Federal Reserve turut mengubah arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) tahun 2018. Salah satu yang berpeluang berubah adalah rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed. (Bisnis Indonesia)

Australia Melegalkan Ganja. Pemerintah Australia berencana menjadi negara keempat di dunia yang melegalkan ekspor ganja untuk kebutuhan obat-obatan. Keputusan tersebut sebagai upaya Australia untuk mengambil sebagian kebutuhan pasar global yang diperkirakan senilai US$ 55 miliar. (Bisnis Indonesia)

Kredit Konsumsi Lambat. Daya beli konsumen di Inggris semakin lesu. Bank of England melaporkan, pertumbuhan ekonomi di Inggris tidak bersemangat sepanjang tahun lalu, dan cenderung lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara tetangga di kawasan Eropa. (Bisnis Indonesia)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper