Kabar24.com, JAKARTA — Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku siap maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara 2018 jika diperintahkan PDI Perjuangan dengan alasan respons masyarakat di wilayah itu cukup bagus.
"Kalau diperintahkan partai saya siap. Terkait waktunya kapan, tunggu saja besok," ujar Djarot kepada wartawan, Rabu (3/1/2018).
Dia mengaku telah melakukan test the water alias penjajakan di Sumut untuk melihat sejauh mana aspirasi masyarakat.
Dia menilai tanggapan masyarakat di wilayah itu cukup bagus sehingga dia punya alasan untuk maju sebagai kandidat pemimpin.
“Nama saya kan masuk dalam radar kuat, masuk kepada ibu Megawati, masuk kepada DPP. Tanggapannya sangat bagus, sangat positif, sangat egaliter, dan rata-rata menginginkan memang, karena ada semangat untuk bisa membikin Sumut hebat, bangkit kembali, inilah yang diharapkan," ujarnya.
Djarot juga mengaku diminta beberapa daerah untuk menjadi gubernur selain di Sumatra Utara. Hanya saja dia menunggu keputusannya partai.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya masih melakukan kajian terkait Pilgub Sumatra Utara. Dia mengakui nama Djarot masuk sebagai salah satu calon gubernur.
"Nama-nama itu muncul ada berbagai kombinasi karena tema kita gubernur ini kepanjangan tangan dari pemerintah pusat," kata Hasto.
DPP PDIP akan mengumumkan sejumlah pasangan calon kepala daerah yang bakal diusung di beberapa daerah termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Papua dan sejumlah wilayah lainnya Kamis (4/1/2018).
Saat ini PDIP memiliki 16 kursi DPRD Sumatra Utara. Golkar memiliki 17 kursi, Partai Hanura 10 kursi, dan Partai Nasdem 5 kursi. Jika berkoalisi, maka keempat partai itu sudah memenuhi syarat mengajukan calon gubernur dengan syarat minimal 20% dari jumlah kursi.
Sedangkan koalisi Gerindra, PAN dan PKS yang menguasai total 28 kursi telah resmi mengusung Panglima Kostrad Letjen TNI AD Edy Rahmayadi sebagai calon gubenur berpasangan dengan Rajegsyah.