Bisnis.com, MALANG — Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) membantu peternak Pacitan yang terdampak banjir dan longsor di daerah tersebut, 29 November 2017, berupa ternak, pakan, serta obat-obatan dan vaksin.
Dirjen PKH Kementan I Ketut Diarmita mengatakan bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pacitan pada 29 November 2017 menyebabkan kerugian mencapai Rp 6,5 miliar di sub sektor peternakan di kabupaten tersebut.
“Total kematian ternak sapi sebanyak 155 ekor, kambing 1.961 ekor dan unggas 6.509 ekor,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (10/12/2017).
Kerusakan juga terjadi pada Sarana Prasarana seperti Gedung Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB), N2 cair, Kontainer dan Semen Beku. Selain itu juga terjadi kerusakan pada hamparan Hijauan Pakan Ternak (HPT) dengan total luas 127 hektare.
Dia berharap, bantuan ini dapat membantu meringankan kerugian peternak, serta memberikan semangat kepada peternak untuk memulai beternak lagi.
Bantuan tersebut, yakni ternak berupa 39 ekor sapi, 40 ekor kambing, 5.000 DOD (day old duck) itik dan 1.500 DOC (day old chicken) ayam. Bantuan pakan berupa hijauan pakan ternak , yakni 40,3 kg benih, 60.000 stek bibit, 40 ton rumput, silase sebanyak 10 ton dan 12 ton konsentrat.
Adapun obat-atan dan vaksin hewan sebanyak 273 botol obat-obatan, 406 botol vitamin, 350 kg mineral dan 120 botol desinfektan.
Ditjen PKH juga mengirimkan tenaga medis kesehatan hewan untuk turun ke lapangan membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, serta menyerahkan bantuan berupa desinfektan sebanyak 10 dus, antibiotic 180 botol limoxin, limoxin LA, dan Penstrep, vitamin 120 botol, sepatu boots 2 dus, dan 25 pasang dan obat cacing sebanyak 8 pot setara untuk 320 ekor.
I Ketut Diarmita menyampaikan, untuk bantuan yang lainnya sebelumnya telah dikirim oleh masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah lingkup Ditjen PKH, yakni BPTU-HPT Denpasar mengirimkan 10 ton konsentrat, BBIB Singosari mengirimkan 3000 kg konsentrat, vitamin ADE 144 botol untuk 3.000 ekor sapi, benih indigofera 1 kg bisa untuk 10 ha lahan, dan mineral sebanyak 200 kg.
Selanjutnya, BPTU-HPT Pdg Mengatas mengirimkan vitamin ADE 50 botol, vitamin hematidin 50 botol, biodin 50 botol, mineral block 150 pcs dan bibit HPT 50.000 stek; BIB Lembang mengirimkan sebanyak 10 ton rumput, Vitamin dan obat-obatan, konsentrat 2 ton dan name tag.
BBPTU-HPT Baturraden mengirimkan bibit sapi bakalan/ jantan sebanyak 14 ekor, silase jagung 10 ton, bibit odot 20,000 stek, vitamin sebanyak 12 botol (150 dosis), antibiotik sebanyak 40 botol (150 dosis) dan obat cacing sebanyak 10 liter ( 250 dosis).
BET Cipelang mengirimkan rumput 40 ton, dan BPTU-HPT Siborong borong mengirimkan vitamin ADE COVAVIT 150 BOTOL dan benih rumput brachium decumben 5 kg, panicum maximum cv riversdale 200 gram, panicum maximum cv Purple guenea 500 gram, setaria sphacelata 100 gram.
“Saya harapkan pelayanan kesehatan hewan secara terpadu terhadap ternak yang masih selamat terus dilakukan oleh Dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan setempat, ” kata I Ketut Diarmita saat mengunjungi lokasi terkena dampak banjir, Sabtu (9/12/2017).
Pengamatan terhadap penyakit sebagai bentuk early warning system juga perlu dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan wabah penyakit hewan akibat dampak banjir.
Dia juga berharap, dengan diberikannya bantuan benih dan bibit Hijauan Pakan Ternak) dari pemerintah ini, masyarakat akan segera dapat melakukan penanaman kembali HPT.