Bisnis.com, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson pada Sabtu (2/12/2017) membantah ia meninggalkan posnya, digantikan oleh Direktur CIA Mike Pompeo.
Ketika ditanya tentang kebenaran berbagai laporan tentang dirinya pekan ini, Tillerson kepada Reuters berkata,"Tak ada yang benar." "Orang-orang perlu memperoleh sumber-sumber lebih baik," kata dia dalam wawancara singkat di Kementerian Luar Negeri menjelang jamuan makan malam untuk merayakan pemberian anugerah Kennedy Center Honor tahun ini.
Tillerson mengatakan ia berharap berada pada resepsi yang sama setahun lagi dari sekarang.
"Saya akan berada di sini sepanjang saya bisa efektif dan segalanya terlaksana," ujar dia. "Banyak yang telah kami kerjakan." Para pejabat senior pemerintahan pada Kamis mengatakan Presiden Donald Trump mempertimbangkan sebuah rencana untuk menegganti diplomat tertinggi AS itu, yang hubungannya dengan presiden telah renggang akibat sikap lunak Tillerson mengenai Korea Utara dan perbedaan-perbedaan kebijakan lainnya.
Trump membantah laporan-laporan pada Jumat, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa ia bekerja dengan baik dengan Tillerson dan bahwa diplomat itu tetap bersamanya.
Donald Trump
Baca Juga
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk mendepak Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan menggantinya dengan Direktur CIA (badan intelijen AS) Mike Pompeo, menurut sejumlah pejabat tinggi pemerintahan, Kamis (30/11).
Hubungan Tillerson dengan Trump telah menegang karena sikap Menlu AS itu terhadap Korea Utara dianggap kurang keras. Ketegangan juga disebabkan beberapa perbedaan lain di antara kedua sosok itu.
Tillerson dikabarkan akan diganti Mike Pompeo dalam beberapa pekan ini di bawah rencana Gedung Putih untuk menjalankan perombakan staf, yang sejauh ini merupakan terpenting yang pernah dilakukan pemerintahan Trump.
Pompeo dikenal sebagai sosok yang loyal terhadap Trump dan memiliki sikap keras dalam kebijakan luar negeri.
Senator Republik Tom Cotton, yang merupakan salah satu pembela Trump paling setia di Kongres, disebut-sebut akan menggantikan Pompeo di Badan Intelijen Pusat (CIA), kata beberapa pejabat kepada Reuters.
Pencopotan Tillerson dari jabatan menteri luar negeri sudah menjadi desas-desus lama. Pertentangan antara Tillerson dan Trump meningkat pada masalah-masalah seperti Korea Utara, juga tekanan menyangkut rencana pemangkasan anggaran Departemen Luar Negeri AS.
Tillerson pada Oktober secara tertutup dikabarkan menyebut Trump sebagai orang "tolol", namun kabar itu ditepis oleh Tillerson.
Kabar itu disusul dengan cuitan Trump, yang mengatakan bahwa Tillerson tidak usah menghabiskan waktunya untuk berupaya berunding dengan Korea Utara menyangkut program nuklir dan rudal negara itu.
Cuitan Trump itu dianggap berbagai kalangan sebagai tanda bahwa sang menteri luar negeri sedang disingkirkan.
Menurut seorang pejabat tinggi AS, hubungan hambar antara Trump dan Tillerson sebagian besar disebabkan laporan soal penyebutan "orang tolol" itu, juga terkait pendekatan Tillerson yang kurang keras terhadap Korea Utara serta soal krisis Qatar.
Ketika ditanya apakah ia menginginkan Tillerson tetap menjabat sebagai Menlu AS, Trump menyingkirkan pertanyaan itu dengan mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, "Dia ada di sini. Rex ada di sini."