Kabar24.com, JAKARTA--Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengambil alih kendali partai untuk sementara setelah Ketua Umum Setya Novanto berstatus tersangka dan menjadi tahanan KPK meski tengah dirawat intensif di RSCM Jakarta.
Menurutnya, dengan mengambil alih kepemimpnan itu, dirinya punya kewenangan untuk mengatur rapat pleno di DPP Partai Golkar.
Tujuan rapat itu adalah untuk mencari solusi pascakeputusan KPK menahan Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
"Kemungkinan rapat pleno akan diadakan minggu depan dan akan dipimpin Ketua Harian DPP Partai Golkar," ujarnya, Minggu (19/11).
Nurdin menyatakan, dalam rapat pleno akan diputuskan apakah akan ditunjuk pelaksana tugas (Plt) atau jalan lain untuk menyelesaikan persoalan partai tersebut.
"Nanti diputuskan di pleno apakah ditunjuk Plt atau Munas," ujarnya.
Baca Juga
Menurut Nurdin, internal Golkar sepakat untuk menggelar rapat pleno membahas kondisi terkini partai. Pleno akan digelar di DPP Golkar, Selasa 21 November 2017.
"Rapat pleno (dilakukan) secara terbuka dengan seluruh pengurus untuk membicarakan perkembangan terkini partai menuju masa depan yang baik," kata Nurdin.
Novanto empat dijadikan buron oleh KPK karena hilang saat hendak dijemput paksa pada Rabu 15 November lalu.
Setelah seharian hilang tak ada kabar, tiba-tiba muncul dan mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Barat pada Kamis (16/11) dan kini tengah dirawat intensif di RSCM Jakarta dengan status sebagai tahanan KPK.