Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mempunyai kriteria calon wakil presiden yang dinilai cocok untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2019.
Wapres JK menjelaskan presiden petahana memiliki kans yang lebih mudah untuk terpilih kembali tanpa harus kampanye besar-besaran. Asalkan kepemimpinan dalam pemerintahan selama lima tahun kemarin dianggap berhasil.
Namun, untuk lebih menjamin kemenangan, Wapres JK menilai sosok wakil presiden harus berbeda dengan presiden. Dengan begitu, calon presiden-wapres dapat merepresentasikan eksistensi masyarakat, mulai dari sektor ekonomi, politik, sosial dan budaya.
"Misal presiden dari Jawa, wakilnya dari luar. Itu umumnya," kata Wapres JK, dalam sesi diskusi Rakernas Partai Nasdem, Kamis (16/11/2017).
Dia melanjutkan, "Kalau presidennya nasional, wakilnya harus religius, kalau presidennya politisi biasanya wakilnya harus teknokrat, yang penting cakupan pemilihnya luas."
Sebaliknya, Wapres Jusuf Kalla menyarankan agar cawapres Jokowi tidak sama berasal dari politisi, karena basis pilihan akan menjadi sempit.
Baca Juga
"Karena orang cenderung memilih sesuai dengan kesamaannya. Karena di Indonesia, penduduk Jawa ada 60%. Secara logika presiden calon dari Jawa lebih mudah," jelasnya.
Sayangnya, Wapres Jusuf Kalla tak menyebut siapakah tokoh yang cocok untuk mendampingi Jokowi pada 2019 nanti. Namun, Jusuf Kalla menegaskan bahwa dirinya tak mungkin lagi untuk maju dan memilih untuk pensiun.
"Maaf saya mau istirahat," candanya.
"Sesuai undang-undang, presiden dan wapres tak bisa dipilih dua kali."