Kabar24.com, KAMP HUMPHREYS - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa (7/11/2017), mendarat di Korea Selatan, tempat terdekat dengan garis depan kebuntuan nuklir dengan Korea Utara, dan dia mengatakan, solusi harus ditemukan pada ancaman keamanan oleh Pyongyang.
Ketika mendarat di Pangkalan Udara Osan di luar Seoul, Trump dan istrinya, Melania Trump, turun dari Air Force One dan berjalan di atas karpet merah, saat Trump memulai kunjungan 24 jam yang dapat memperparah ketegangan dengan Korea Utara.
Trump kemudian terbang dengan helikopter ke Kamp Humphreys, pangkalan militer terbesar Amerika Serikat di sana dan bertemu dengan tentara Amerika Serikat serta tentara Korea Selatan, bersama dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Gedung Putih mengatakan, perjalanan Trump dimaksudkan untuk menunjukkan tekad Amerika Serikat atas pendekatan garis kerasnya terhadap ancaman nuklir dan misil Korea Utara.
Namun, banyak di wilayah itu muncul kekhawatiran retorika Trump yang lebih lanjut dapat meningkatkan potensi konflik militer yang menghancurkan di Semenanjung Korea.
Saat bertemu dengan komandan militer tentang masalah Korea Utara, Trump mengatakan kepada wartawan: "Akhirnya semuanya akan berhasil, hal itu selalu berhasil, dan harus berhasil." Dia tidak menjelaskan maksudnya lebih jauh.
Baca Juga
Trump memuji Moon, mengelu-elukan dia atas "kerja sama yang hebat," meski terdapat perbedaan mengenai bagaimana menghadapi Korea Utara dan pada perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Uji coba nuklir dan misil Pyongyang baru-baru ini, yang bertentangan dengan resolusi PBB dan menyebabkan Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, bertukar hinaan, telah meningkatkan taruhannya dalam tantangan internasional yang paling penting dalam kepresidenan Trump.
Tiga kelompok penyerang kapal induk Amerika Serikat akan mengadakan latihan militer bersama di Pasifik Barat dalam beberapa hari mendatang pada demonstrasi yang jarang terlihat di wilayah itu, menurut keterangan pejabat Amerika Serikat.
Pada perjalanan keduanya di lima negara, Trump mengunjungi Garnisun Kamp Humphreys yang luas, yang terletak sekitar 100 kilometer dari perbatasan dengan Korea Utara yang tertutup.
Trump disambut tepuk tangan dan beberapa sorak sorai saat dia dan Moon memasuki aula asrama saat jam makan siang.
Trump berusaha meningkatkan tekanan pada Pyongyang setelah kunjungannya ke Tokyo, di mana dia menyatakan, Jepang akan menembak misil Korea Utara -dari atas langit- jika mereka membeli persenjataan Amerika Serikat yang dibutuhkan untuk melakukannya, dan menyarankan pemerintah Jepang mengambil sikap yang telah dihindarinya hingga kini.