Kabar24.com, JAKARTA - Nama pentolan grup band U2 yakni Bono rupanya ikut masuk dalam dokumen ‘Paradise Papers’ yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) Senin (6/11/2017).
Bono dalam dokumen tersebut dikatakan pernah menggunakan perusahaan yang berbasis di Malta untuk membeli sebagian saham pusat perbelanjaan di Lithuania. Seperti diketahui Malta juga termasuk sebagai salah satu kawasan surge pajak lantara rendahnya tarif pajak yang dikenakan di negara itu.
Surat kabar The Guardian menuliskan bahwa penyanyi tersebut adalah seorang investor di perusahaan Nude Estates Malta Ltd. Perusahaan tersebut merupakan pembelis ebagian saham pusat perbelanjaan di Lithuania yakni Ausra pada 2007.
Menanggapi hal tersebut juru bicara Bono mengatakan bahwa penyanyi yang nama aslinya adalah Paul Hewson, adalah investor minoritas dan pasif di Nude Estates Malta Ltd..
“Adapun perusahaan tersebut terdaftar secara sah di Malta sampai secara sukarela ditutup pada 2015," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (11/7/2017).
Seperti diketahui, U2 sejauh ini telah mendapatkan sejumlah kritikan pedas dari beberapa pihak. Band Irlandia, yang terkenal dengan upaya memerangi kemiskinan tersebut justru diduga melakukan aksi penghindaran pajak.
Baca Juga
U2 banyak dikritik pada 2006 karena memindahkan basis perusahaannya dari Irlandia ke Belanda, di mana royalti atas musik sama sekali tidak dikenai pajak.
Salah satu kritik yang paling bersejarah yang ditujukan kepada U2 adalah ketika merka melakukan konser di Glastonbury Festival pada 2011. Di festival musik paling terkenal tersebut terdapat oknum yang melayangkan balon raksasa yang bertuliskan "U Pay Tax 2?".
Menanggapi laporan dari Paradise Papers tersebut, otoritas pajak di Lituania mengatakan bahwa mereka mulai menyelidiki dokumen dan dokumen milik UAB Nude Estates 2, sebuah perusahaan yang terdaftar di Lithuania yang dimiliki oleh Nude Estates Malta Ltd. dan terdaftar sebagai pemilik mal tersebut.