Kabar24.com, JAKARTA - Dokumen terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy atau JFK mengungkapkan informasi adanya pembunuh lain.
Dari sekitar 2800 lembar dokumen rahasia yang dirilis Presiden Donald Trump, salah satunya mengungkap seorang informan mengidentifikasi petugas polisi Dallas yang bernama J.D Tippit sebagai pembunuh sebenarnya John F. Kennedy.
Seperti yang dilansir media Daily Mail pada Jumat, 27 Oktober 2017, Tippit ditembak mati oleh tersangka tunggal pembunuh JFK, Lee Harvey Oswald, sekitar 45 menit setelah dia juga membunuh Kennedy pada 22 November 1963.
Menurut sebuah catatan yang dikirim ke FBI, seorang informan diberitahu oleh H. Theodore Lee, yang tidak dijelaskan perannya, bahwa Presiden itu benar-benar dibunuh polisi Dallas bernama Tippit.
J.D Tippit sedang berada di mobil patroli saat dia menghentikan Oswald yang berjalan di Patton Avenue. Dia berbicara dengan Oswald melalui jendela dan keluar.
Beberapa detik kemudian, Oswald menembaknya tiga kali dengan pistol kaliber 38 dan sekali lagi saat Tippit berbaring di trotoar Dallas. Tippit sudah meninggal sebelum ada bantuan yang bisa tiba.
Oswald kemudian ditangkap setelah dia berperilaku mencurigai dan masuk ke Gedung Teater Texas tanpa membeli tiket saat sirene polisi mendekat.
Informan ini juga mengatakan kepada Lee bahwa informasi itu berasal dari orang-orang yang sebelumnya aktif dalam Komite Fair Play for Cuba (FPCC), kelompok warga Kuba yang diasingkan di Amerika Serikat setelah Revolusi Komunis pimpinan Fidel Castro.
Catatan itu juga mengatakan seminggu sebelum pembunuhan Tippit, yang diduga merupakan kepala sayap kanan John Birch Society di Dallas, dia juga bertemu dengan pihak ketiga yang mungkin Oswald di klub malam milik Jack Ruby.
Ruby menembak Oswald dua hari setelah pembunuhan itu. Dan Ruby sendiri meninggal karena kanker paru-paru pada tahun 1967. Dia ditemukan telah bertindak sendiri dalam membunuh Oswald.
Catatan itu juga menuduh bahwa sebelum pembunuhan JFK itu, Oswald bertemu dengan Ruby di sebuah bandara di Florida sebagai bagian dari sebuah kelompok yang menuju ke Kuba untuk 'memotong tebu' dan terdengar mendiskusikan 'Big Bird' oleh seorang informan.