Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu 5.000 Senjata Ilegal, Presiden Jokowi Sudah Terima Penjelasan Gatot Nurmantyo

Presiden Joko Widodo mengaku sudah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait dengan pernyataannya mengenai isu pembelian senjata.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo meninjau Jalur Trans Papua menggunakan motor trail sejauh tujuh km di ruas jalan Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5)./Antara-Indrianto Eko Suwarso
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo meninjau Jalur Trans Papua menggunakan motor trail sejauh tujuh km di ruas jalan Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5)./Antara-Indrianto Eko Suwarso

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengaku sudah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait dengan pernyataannya mengenai isu pembelian senjata.

“Tadi malam sepulang saya dari Bali, saya sudah bertemu dengan Panglima TNI di Halim, dan sudah dijelaskan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan, Rabu (27/9/2017).

Mengenai kebenaran materi yang disampaikan oleh Panglima TNI dalam pertemuan dengan para senior TNI itu, Presiden menegaskan, bahwa penjelasan dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, sudah jelas.

“Jadi saya kira tidak usah saya ulang lagi,” tegasnya.

Ketika ditanya wartawan mengenai penjelasan Panglima TNI dalam pertemuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Presiden enggan berbicara detail dan mengaku bahwa dirinya tidak bisa menyampaikan semua yang telah dijelaskan oleh Panglima TNI.

“Mengenai penjelasan yang disampaikan Panglima TNI tidak bisa semua saya sampaikan,” ujar Presiden Jokowi.

Adapun, Menkopolhukam Wiranto menyatakan, bahwa pengadaan 500 pucuk senjata laras pendek oleh Badan Intelijen Negara (BIN) akan digunakan untuk pendidikan intelijen.

“Ini untuk pendidikan intelijen, dan dilakukan oleh lembaga resmi institusi pemerintah,” kata Wiranto ketika memberikan keterangan pers di kantornya di Jakarta, Minggu (24/9).

Wiranto menjelaskan sebanyak 500 pucuk senjata tersebut tidak diimpor dari luar negeri, melainkan dipesan dari PT Pindad.

Soal isu pembelian senjata secara ilegal itu, Menko Polhukam Wiranto menilai telah terjadi miskomunikasi di antara instansi terkait.

“Saya sudah panggil Panglima TNI dan Polri, ini hanya masalah komunikasi yang tidak tuntas terkait pembelian senjata itu,” kata Wiranto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper