Kabar24.com, SEMARAPURA - Puluhan ribu pengungsi Gunung Agung saat ini harus mengandalkan dana donasi, karena anggaran bencana yang berada di rekening pemda dan Pemprov Bali belum bisa dicairkan.
Padahal, jumlah pengungsi diperkirakan bisa mencapai 70.000 orang, jika luasan areal terdampak lebih dari 12 Km. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan bahwa sebenarnya Pemprov Bali memiliki dana bencana Rp4,5 miliar ditambah Pemkab Klungkung Rp1,5 miliar dan Pemkab Karangasem Rp1,2 miliar yang siap untuk digunakan mendanai pengungsi.
Keputusan itu sesuai dengan PP No.21/2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Dalam aturan itu, pencairan dana Bencana yang bersumber dari APBD belum bisa dicairkan. Pencairan dana bencana baru diperbolehkan apabila status sudah tanggap darurat, sedangkan saat ini masih pencegahan bencana.
"Sementara ini ditalangi para donatur, jadi masing-masing gotong royong. Seperti kemarin, pergi ke Sidemen [Kabupaten Karangasem], mau masak ga ada gas, keluarin duit lah untuk masak," jelasnya di Pos Siaga Tanah Ampo, Senin (25/9/2017).
Pastika menegaskan, selain mengandalkan donasi, BNPB juga akan memberikan bantuan senilai Rp1 miliar tetapi pencairannya menunggu pembukaan rekening.
Dia menekankan, meskipun dana belum dicairkan, tetapi pasokan logistik untuk pengungsi masih cukup.
Baca Juga
"Persoalan logistik hanya di gas dan distribusinya harus benar jangan sampai jatuh ke tempat memang sudah banyak. Jadi mereka harus atur itu sesuai, supaya tepat waktu," ungkap Pastika.
Kadisperindag Bali Ni Wayan Kusumawathi menambahkan, kebutuhan gas untuk kebutuhan dapur umum sangat tinggi mencapai sekitar 1 ton per hari untuk dapat memasak konsumsi bagi seluruh pengungsi. GM Pertamina Bali Nusra Ketut Arya Kumara menyakinkan bahwa pasokan gas aman dan mencukupi.