Kabar24.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan membuka kelas budaya yang khusus menawarkan pembelajaran musik gamelan Jawa. Hari pertama kelas dibuka, terlihat antusiasme warga Negeri Kimchi tersebut.
Pembukaan kelas gamelan Jawa berlangsung halaman KBRI Seoul pada Minggu (17/9/2017). Dalam pembukaan tersebut, disajikan pula budaya lainnya seperti pementasan Reog.
Selain dihadiri oleh puluhan calon peserta kelas gamelan, juga hadir para indonesianis dan alumnus penerima beasiswa Darmasiswa serta seni budaya.
Acara di Minggu sore tersebut dimeriahkan oleh group gamelan dan tari Laras Garis asuhan Ki Sugiharto yang telah lebih dahulu berdiri. Selain itu, ada juga kelompok reog Singo Mudho Korea yang dimotori oleh para pekerja Indonesia di Korea.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Korsel Umar Hadi menerangkan filosofi dari gamelan yang merupakan esensi dari kehidupan yang harmonis.
Menurutnya, irama musik gamelan yang bersahutan dengan teratur merupakan sebuah cita-cita kehidupan manusia, yakni saling mengisi dan bersinergi.
"Gamelan yang dimainkan oleh orang asing juga merupakan sebuah fenomena pertemuan budaya. Saya berharap, gamelan juga bisa memperkaya budaya dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/9/2017).
Kursus gamelan Jawa bagi warga Korea angkatan pertama, awalnya hanya dibuka untuk satu kelas saja. Namun karena yang mendaftar mencapai 39 warga Korea, maka dibuat dua kelas sekaligus. Mereka akan berlatih setiap Sabtu di KBRI Seoul dibawah asuhan Ki Sugiharto.
Dua bulan lalu, Group Laras Garis yang terdiri dari warga Indonesia dan Korea Selatan telah mampu mengoptimalkan gamelan Jawa yang ada di KBRI. Group Inilah yang kemudian mematik banyak warga Korsel untuk belajar gamelan.
Di masa datang, KBRI Seoul ingin menyelenggarakan festival gamelan di Korsel. Terdapat beberapa universitas dan kelompok masyarakat Indonesia yang memiliki gamelan.