Kabar24.com, JAKARTA - Sebuah analisis terbaru menyebut, bahwa enam uji coba senjata nuklir yang dilakukan Korea Utara (Korut) pada 3 September 2017, dua kali lebih dahsyat dari yang dilaporkan sebelumnya.
Sebelumnya, ledakan nuklir tersebut hanya diperkirakan sebesar 120 kiloton, namun data seismik terbaru menunjukkan kekuyatannya mencapai sekitar 250 kiloton. Kekuatan itu setara dengan 17 kali kekuatan bom yang digunakan untuk menghancurkan kota Hiroshima di Jepang pada Perang Dunia II
Sebuah laporan terbaru dari 38 North, laman yang dioperasikan oleh US-Korea Institute Johns Hopkins University, menjelaskan, bahwa perkiraan seismik terbaru menyebutkan ledakan itu menimbulkan kekuatan sebesar 5,8 sampai 6,1 pada skala Richter. Artinya kekuatan itu meningkat hingga seperempat megaton energi.
Perkiraan awal yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang, AS dan Korea Selatan menyebutkan bahwa kekuatan bom itu hanya masing-masing 160, 140 dan 50 kiloton sebagaimana dikutip laman Huffingtonpost.com, Kamis (14/9/2017).
Pyongyang mengklaim pihaknya telah meledakkan bom hidrogen yang disebut media setempat sebagai uji coba yang sukses.
Sementara itu, Korea Selatan mengonfirmasi sejumlah laporan bahwa pihaknya telah mendeteksi gas dari lokasi ledakan nuklir tersebut. Tapi, pemerintah negara itu belum bisa mengonfirmasi apakah benar bom yang diledakan berjenis hidrogen.
Baca Juga