Kabar24.com, JAKARTA - Komisi XI DPR RI menganggap kredibilitas RAPBN 2018 yang telah disusun sudah rasional dan bisa diterima pasar.
Anggota Komisi XI M. Misbakhun yakin target pertumbuhan ekonomi 5,4% dasar sudah didasarkan pertimbangan yang matang apalagi tahun ini adalah tahun keempat pemerintah Presiden Jokowi.
"Saya menginginkan pemerintah lebih fokus agar pasar lebih didalami dan ada penguatan untuk membangunnya," kata Misbakhun dalam keterangan resminya, Minggu (10/9/2017).
Misbakhun percaya ada ruang yang dibangun, bagaimana nanti pertumbuhan ekonomi 5,4% ditopang dari penerimaan pajak yang kuat. Pertumbuhan pajak yang masih 9,3% memang jauh dari sebelumnya yang mampu mencapai 10% sampai 12%.
"Kalau penerimaan pajak tinggi maka pemerintah tak perlu lakukan self Blocking dan pemotongan anggaran," ujar Misbakhun.
Mantan pegawai pajak ini juga menyoroti mengenai inflasi, bahwa ini perlu keyakinan dari pemerintah. Pasalnya, pertumbuhan yang tinggi tanpa adanya pengendalian inflasi yang akhirnya tetap tinggi tidak menghasilkan apapun.
Baca Juga
"Saya ingin sampaikan kepada pemerintah seperti satgas ketahanan pangan harus dibicarakan dalam rapat pemerintah supaya pasar tidak kontraksi pada hukum. Yang ada bukan upaya persuasif tapi upaya hukum saja," katanya.
Terkait nilai tukar, Misbakhun meminta upaya yang sungguh-sungguh kalau bisa sanksi bagaimana menggunakan SDA di Indonesia tapi tidak memarkir dana di luar negeri. Jadi, ini perlu dilakukan untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Mengenai suku bunga, dia menginginkan agar segera diturunkan agar imbal baliknya bisa diterima. Selama ini belum pernah kita menunda imbal bayar dan ini jadi kesempatan bagi kita untuk terbitkan surat utang dengan yield (bunga) yang lebih rendah.
"Saya sudah sering berbicara tentang utang, maka stategi kita adalah menerima imbal balik yang jelas," tukasnya.