Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KORBAN FIRST TRAVEL : Kisah Tukang Pecel Keliling Menabung Belasan Tahun

Enam orang warga Kota Jambi yang jadi korban penipuan ibadah umrah yang dilakukan biro perjalanan First Travel mengaku bingung mau ke mana mereka mengadu.
Tim penyidik Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor biro perjalanan umroh First Travel di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/8). Dalam penggeledahan tersebut tim penyidik memeriksa sejumlah dokumen terkait dugaan penipuan yang dilakukan biro perjalanan umroh First Travel sehingga mengakibatkan kerugian bagi ribuan calon jamaah umroh. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tim penyidik Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor biro perjalanan umroh First Travel di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/8). Dalam penggeledahan tersebut tim penyidik memeriksa sejumlah dokumen terkait dugaan penipuan yang dilakukan biro perjalanan umroh First Travel sehingga mengakibatkan kerugian bagi ribuan calon jamaah umroh. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kabar24.com, JAMBI - Enam orang warga Kota Jambi yang jadi korban penipuan ibadah umrah yang dilakukan biro perjalanan First Travel mengaku bingung mau ke mana mereka mengadu.

Salah satu korban, penipuan First Travel warga Kota Jambi, Parmiliyani (60), dan anaknya bernama Rahmad Hakim (26).

Parmiliyani warga RT 05, Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan Jambi Timur itu, mengatakan untuk bisa membayar umrah, dia harus menabung uang hasil jualan pecel keliling kampung selama belasan tahun dan ditambah dengan uang tabungan anaknya.

"Saya selama ini harus berjualan pecel keliling dengan gerobak, pak, agar bisa menabung untuk biaya umrah dan sampai saat ini kita hanya bisa pasrah menerima pemberlakuan biro perjalanan tersebut dan saya juga bingung mau melapor atau mengadu kemana lagi, sementara uang sudah dilunasi untuk ikut umrah oleh anak," kata Parmiliyani.

Parmiliyani, yang baru mengetahui kasus First Travel dari televisi itu menunjukkan bukti kwitansi pembayaran pelunasan uang ibadah umroh sebesar Rp14.443.000 per orang ke nomor rekening First Travel tertanggal 15 Januari 2017 dan sampai saat ini belum ada kejelasan untuk berangkat umrah bersama anaknya yang bekerja di Kalimantan.

Sampai saat ini, hanya koper pakaian bertuliskan First Travel, serta perlengkapan umrah lainnya yang sudah diterima Parmiliyani.Tetapi, sampai saat ini belum ada kepastian untuk berangkat umrah.

"Saya dan anak saya, serta dua pasangan suami istri lainnya juga warga Kota Jambi, bingung mau melaporkan kasus itu kemana, karena semua urusan umrah mereka diurus di Jakarta," katanya.

Selain Parmiliyani dan anaknya, empat korban lain yakni Harry, dan istri, serta Syahria dan istri.

Para korban berharap ada tempat atau posko pengaduan korban First Travel di Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper