Kabar24.com, JAKARTA-- Hari ini, Irjen Pol Idham Azis resmi menggantikan Irjen Pol M. Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Sebelumnya, Idham yang merupakan lulusan Akpol tahun 1988 itu menjabat sebagai Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri sejak 23 September 2016.
Selain jabatan sebagai Kadiv Propam Idham juga pernah mengemban sejumlah posisi penting lainnya seperti Dirtipikor Bareskrim Polri pada 2013-2014 sebelum diangkat sebagai Kadiv Propam, Wakil Kepala Densus 88 pada 2010-2013, Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya (2009-2010), dan kapolres Metro Jakarta barat pada 2009.
Adapun sejumlah jabatan lain yang juga pernah dia emban antara lain Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, Kasat Reserse Polres Jakarta Barat, Wakapolres Metro Jkarta Barat, Kasubden Investigasi Densusu 88 Antiteror Bareskrim Polri.
Idham juga disebut sempat mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari kapolri Jendral Sutanto pada 2005 lalu atas prestasi melumpuhkan gembong teroris paling dicari saat itu, Dr Azahari Husin di Batu, Malang. Selain itu, Idham juga masih memiliki segudang prestasi lainnya.
“Beliau orang lama di Jakarta, dari Letnan Dua Dinasnya di Jakarta, di Depok, kemudian pernah di Metro Jaya di Reserse... Pernah jadi wakil saya juga waktu saya sebagai Kasat reserse dia Wakasatnya. Pernah tugas Satgas Densus Wakadensus, di Operasi Poso juga sama, saya tahu persis karena yang bersangkutan adalah wakil kasatgas, saya kasatgas waktu hampir dua tahun di Poso,”jelas Kapolri Jendral Tito Karnavian mengurai sejumlah jabatan Idham yang menjadi alasaannya menempatkan pria kelahiran Kendari, 30 Januari 1963 tersebut sebagai Kepala Kepolisian di Wilayah Polda Metro Jaya.
Baca Juga
Dengan seluruh pengalaman yang dimiliki, Tito yakin Idham bisa menjadi pucuk pimpinan kepolisian di Ibu Kota.
Ke depan, Idham bertanggung jawab menyelesaikan sejumlah kasus belum terselesaikan yang pernah terjadi di Wilayah Polda Metro Jaya seperti kasus penyiraman wajah penyidik KPK Novel Baswedan, Kasus Dugaan Pesan Berkonten Pornografi yang melibatkan Pimpinan FPI Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Selain itu Misteri kematian Akseyna yang masih belum terungkap hingga lebih dari 2 tahun, dugaan pemufakatan makar, dan kasus lainnya yangmenanti untuk segera dituntaskan.
Belum lagi, semrawutnya keadaan lalu lintas di Ibu Kota yang kian hari kian parah seiring dengan giatnya pembangunan infrastruktur. Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebutkan pemilihan Idham sebagai Kapolda Metro merupakan satu hal yang tepat.
Dia berharap Kapolda Metro yang baru ini bisa membawa ketenangan bagi Ibukotadan yang terpenting segera membuahkan strategi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibukota.
“Diharapkan Kapolda Metro yang baru bisa membawa ketenangan bagi Jakarta. Namun, yang paling penting, Kapolda harus segera memikirkan strategi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di ibu kota sebab persoalan krusial di Jakarta saat ini adalah masalah lalu lintas,” katanya.