Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 500 siswa Papua dan Papua Barat mengikuti program afirmasi pendidikan menengah. Mereka akan bersekolah di berbagai wilayah di Jawa. Hal ini digunakan sebagai instrumen pemerataan kualitas pendidikan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah tersebut terbagi atas 350 siswa terbaik Papua dan 150 siswa terbaik Papua Barat. Wilayah sekolah yang akan ditempati dalam program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) ini tidak termasuk DKI Jakarta.
Selain dari Papua dan Papua Barat, ada pula 150 siswa yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Mereka akan belajar di sekolah terbaik tiap ibu kota provinsi asal. Mereka disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan sebagian besar anak di Jawa dan Bali.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan siswa program Adem ini bukan sekadar mengikuti program pemerintah, melainkan juga berjuang mengubah nasib bangsa Indonesia agar lebih baik di masa mendatang.
"Dimanfaatkan betul peluang ini untuk kesempatan meningkatkan status sosial. Pemerintah sekarang sedang memperhatikan wilayah Indonesia timur terutama Papua,” ujarnya, seperti dikutip pada Minggu (16/7/2017).
Pihaknya mengimbau agar para peserta program Adem agar tetap menjaga adat dan kebiasaan di daerah penempatan. Dia pun meminta agar siswa menyesuaikan diri serta tidak memaksa membawa kebiasaan dari daerah asal yang tidak bisa diterima di lingkungan penempatan.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad mengungkapkan sejak penyelenggaraan program Adem lima tahun lalu, terdapat dua angkatan yang telah lulus. Sebanyak 412 siswa lulus pada tahun pelajaran 2015/2016 dan 415 siswa lulus pada tahun pelajaran 2016/2017.
"Siswa yang tidak lulus karena sakit, tidak betah sehingga kembali ke tempat asalnya, dan meninggal dunia karena kecelakaan dan lainnya,” katanya.