Kabar24.com, JAKARTA — “Fotografi Indonesia sarat kebinekaan.” Begitu jawaban Kristupa Wicaksana Saragih saat saya menanyakan apa yang menarik dari perkembangan fotografi di Indonesia.
Soal kebinekaan, Kristupa sangat peduli. Dalam satu grup whatsapp, ada seorang anggota grup yang begitu lekat mengenang Kristupa sebagai tokoh kebinekaan dalam fotografi. “Fotografi Indonesia butuh orang seperti Bung Karno,” kenangnya.
Iya, tokoh seperti Soekarno, Presiden ke-1 RI yang semangatnya menyatukan Indonesia. Dan, itu dihayati betul oleh Kristupa. Dia terbang dari satu daerah ke daerah lain, dari satu provinsi ke provinsi ke lain, dari satu negara ke negara lain.
Saat punya kesempatan bepergian, Kristupa tak pernah lupa menulis status di laman facebook miliknya. “Good morning from…” setiap kali dirinya singgah ke tempat yang dikunjunginya.
Kristupa memang sangat dikenal sebagai penjelajah. Bersama koleganya, Valens Riyadi, dia mendirikan situs fotografi, fotografer.net.
Situs ini menjadi rujukan bagi para penggemar fotografi di Indonesia. Awalnya, situs ini banyak untuk berbagi foto, berbagi mengenai tip fotografi, hingga jual beli peralatan fotografi.
Fotografer.net (FN) terus berkembang sejalan dengan semakin banyaknya penggemar fotografi dan perkembangan kamera digital. Pengemar fotografi di daerah yang menjadi anggota FN, sering menjalin aliansi.
Mereka berkumpul untuk sekadar menggelar event bersama. Tak jarang pula, Kristupa berkenan hadir untuk sekadar menyapa kolega ataupun bercerita mengenai perkembangan fotografi di setiap kegiatan yang digelar FN di daerah.
Kristupa juga dikenal sebagai pendiri forum fotografi se-Asia Tenggara bernama Crossing Bridges. Forum itu sangat aktif menggelar event bersama yang melibatkan Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Awal pekan lalu, saat berada di Bali terdengar kabar bahwa Kristupa harus dilarikan ke rumah sakit. Serangan stroke menimpanya. Hampir tiap waktu, di grup WA kenalan dan kolega mengabarkan perkembangan Kristupa.
Sempat dikabarkan membaik. Sempat pula dipindahkan ke rumah sakit Sanglah di Bali untuk perawatan yang lebih intensif. Namun, jalan Kristupa memang sudah digariskan. Sabtu (8/7/2017) malam, pria kelahiran 18 Desember 1976 itu berpulang.
“Sebagai negara besar, Indonesia sudah sepatutnya disegani di pergaulan internasional. Siapapun kaum penggiat fotografi di dunia ini memperhitungkan Indonesia dan menyegani karya-karya fotografer Tanah Air.”