Bisnis.com, BEIJING – Setelah 14 tahun masa penantian, akhirnya Amerika Serikat bisa mengekspor daging sapi ke China. Hal tersebut diharapkan mampu menyeimbangkan perdagangan antarkedua negara.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk China Terry Branstad mengatakan langkah ekspor daging sapi ke China tersebut menjadi awal yang baru. Pihaknya juga menegaskan akan mengeskpor produk berkualitas tinggi dan aman.
“Kami dapat menyediakan produk makanan berkualitas tinggi yang lebih aman bagi konsumen di China. Ini adalah kunci penting dalam memperbaiki hubungan dan mengurangi defisit perdagangan kami,” ujarnya, Jumat (30/06/2017).
Dimulainya impor daging sapi AS pada gilirannya mencabut larangan yang diberlakukan pada 2003 silam karena kasus penyakit sapi gila di Washington. China sebagai produsen dan konsumen daging babi terbesar di dunia telah melihat peningkatan permintaan daging sapi.
Hal ini disebabkan sudah banyak orang yang mengadopsi kebiasaan makan ala Barat. Impor daging sapi oleh China mencapai US$2,5 miliar tahun lalu dengan total pengapalan sebanyak 579.836 ton.
Daging sapi AS ditawarkan di toko online COFCO pada Jumat ini dengan harga jual 75 yuan atau US$11 untuk steak tulang rusuk seberat 180 gram. Adapun, sebagai perbandingan, daging sapi Australia dijual dengan harga 72 yuan.