Kabar24.com, JAKARTA — Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Kabinet Kerja, Sudirman Said, berkesempatan pulang ke kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, Dirman—begitu biasanya dirinya disapa— menyempatkan diri hadir dalam acara Moci lan Ndopok yang digelar almamaternya.
Sudirman yang kini menjadi Ketua Tim Sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga S. Uno untuk peralihan kepemimpinan di DKI Jakarta, menuturkan mengenai kesempatan orang-orang yang jujur dan berani untuk tampil sebagai pemimpin Indonesia di masa depan.
Namun, ada yang menarik dari pernyataan Dirman dalam diskusi itu. Salah satunya, dirinya bicara mengenai 2018.
“What next pada 2018? Niscaya akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik, sebab manusia cenderung pada kebaikan dan perbaikan,” tukas pria kelahiran Slatri, Brebes tersebut.
Sebagai informasi, pada 2018 bakal digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Salah satu provinsi yang bakal menggelar Pilkada yakni Pemilihan Gubernur adalah Jawa Tengah.
Baca Juga
Sejak tak lagi duduk di kabinet, Sudirman Said disebut-sebut sebagai salah satu calon potensial untuk maju sebagai cagub Jateng.
Dalam kesempatan itu, Sudirman juga menuturkan banyak negara berkembang selalu ada suasana adu kuat antara pejuang dengan pecundang, antara penjahat dan malaikat, antara penganjur kebaikan vs pelaku perusakan.
“Tampak dari luar kita sering frustrasi. Tapi kalau kita melihat ke belakang, sejarah kita adalah sejarah perjuangan melawan kejahatan. Dan selalu saja yang baik jadi pemenang,” imbuh dia.
Sudirman meyakini ada siklus 20 tahun yang akan merubah Indonesia ke arah yang lebih baik. Pada 1908 ada kebangkitan nasional. Lalu, pada 1928 pemuda dipersatukan, 1945 Indonesia merdeka dari cengkeraman kolonial jahat, 1965 komunisme dihancurkan, dan 1998 orde baru yang korup tumbang.