Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menyampaikan pendapatnya soal prioritas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selanjutnya. Hal itu disampaikan olehnya usai menjalani seleksi tes tertulis calon pimpinan KPK 2024-2029, Rabu (31/7/2024).
Sudirman awalnya mengapresiasi proses seleksi yang disiapkan oleh panitia seleksi (pansel). Dia menilai tes tertulis yang diselenggarakan hari ini disiapkan secara profesional.
Pria yang pernah menjabat sebagai menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lalu mengatakan, materi tes tertulis yang dijalaninya berkaitan dengan pengetahuan umum mengenai KPK dan pemberantasan korupsi.
Tes berbentuk esai dengan empat pertanyaan wajib serta dua pertanyaan pilihan itu, kata Sudirman, juga menguji pandangan para calon pimpinan KPK terkait dengan sejumlah isu seperti kewenangan pemberantasan korupsi hingga perampasan aset.
"Dari yang wajib dan yang saya pilih tidak ada pertanyaan yang menyangkut masalah internal KPK. Tapi saya juga menekankan salah satu yang diperlukan adalah harus ada konsolidasi. Itu prioritas kepada siapapun yang nanti dipilih," ujarnya kepada wartawan di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Sudirman juga menuturkan bahwa masalah soal kepemimpinan di KPK menjadi isu prioritas yang digarisbawahi oleh pimpinan selanjutnya.
Baca Juga
Menurutnya, kewajiban pertama dari pimpinan KPK selanjutnya adalah melakukan konsolidasi internal guna memperkuat integritas serta menguatkan kompetensi dan kekompakan internal.
"Itu menjadi tema pada saat kita menulis makalah. Bagaimana membangun kembali integritas dan kredibilitas KPK. Itu yang menjadi prioritas pimpinan KPK," lanjut pria yang pernah maju sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah 2017 lalu.
Adapun Sudirman menyampaikan dirinya yakin bisa lolos ke tahapan selanjutnya seleksi calon pimpinan KPK. Hal itu kendati harus bersaing dengan ratusan peserta, yang turut meliputi pejabat internal KPK.
"Saya percaya [lolos ke tahap selanjutnya] karena yang melamar ratusan orang, maka 10 yang dipilih oleh pansel adalah yang terbaik. Dan nanti akan diserahkan kepada DPR. DPR juga memilih lebih baik lagi daripada yang 10," pungkasnya.