Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Dampak Konflik Arab-Qatar, Asita Sulsel Tunda Pemberangkatan Jamaah Umrah

DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan menunda jadwal pemberangkatan jamaah umroh terkait pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 08 Juni 2017  |  12:43 WIB
Dampak Konflik Arab-Qatar, Asita Sulsel Tunda Pemberangkatan Jamaah Umrah
Maskapai Penerbangan Qatar - Reuters

Kabar24.com, MAKASSAR -Konflik diplomatik antara Arab dan sekutunya atas Qatar berdampak pada jamaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.

DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan menunda jadwal pemberangkatan jamaah umroh terkait pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi.

Ketua DPD Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba di Makassar, Kamis (8/6/2017) mengatakan penundaan pemberangkatan jamaah umroh dari jadwal semula karena maskapai Qatar Airways yang akan menampung penumpang akan penuh.

"Itu sudah menjadi imbas dari tidak bisanya maskapai Qatar Airways menerbangkan jamaah ke Arab Saudi dengan adanya pemutusan diplomatik antarkedua negara itu," katanya.

Didi belum bisa memastikan jadwal yang tepat untuk pemberangkatan jamaah umroh yang melalui jasa travel, khususnya anggota Asita karena masih tergantung kesepakatan antara jamaah dan pihak travel.

"Saya kira pengundurannya bisa sampai sebulan tergantung dari kesepakatan jamaah dan pihak travel. Namun kita tentu akan berupaya mengatur sebaik mungkin agar penundaanya tidak terlalu lama," ujarnya.

Asita Sulsel juga meminta para jamaah yang telah atau baru akan berangkat menggunakan penerbangan Qatar Airways tidak perlu khawatir karena akan dipindahkan ke maskapai yang lain.

Ia menjelaskan, dirinya belum mendapatkan laporan soal jumlah jamaah yang telah diberangkatkan melalui maskapai Qatar Airways ke Jeddah, namun yang pasti tidak akan ditelantarkan setelah adanya garansi maskapai yang bersangkutan.

"Tentunya pihak maskapai dan travel akan mencari solusi terbaik untuk memulangkan jamaah yang telanjur berada di Arab Saudi. Kita dengar pihak maskapai sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.

Ia menjelaskan, untuk jamaah yang menggunakan maskapai Qatar Airways di Sulsel khususnya anggota Asita memang tidak begitu besar yakni kurang dari 10%, sehingga dengan jumlah itu tidak begitu sulit untuk dipindahkan ke maskapai lain.

"Sementara bagi yang belum berangkat, selain bisa pindah, jamaah juga bisa mengambil uangnya kembali jika tidak bersedia berangkat umrah," ujarnya.

Pihaknya juga akan melakukan upaya agar jamaah yang menggunakan maskapai Qatar Airways bisa tetap fokus dan tidak mengganggu ibadahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

qatar umrah

Sumber : Antara

Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top