Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Konflik Arab-Qatar, Asita Sulsel Tunda Pemberangkatan Jamaah Umrah

DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan menunda jadwal pemberangkatan jamaah umroh terkait pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi.
Maskapai Penerbangan Qatar/Reuters
Maskapai Penerbangan Qatar/Reuters

Kabar24.com, MAKASSAR -Konflik diplomatik antara Arab dan sekutunya atas Qatar berdampak pada jamaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.

DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan menunda jadwal pemberangkatan jamaah umroh terkait pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan Arab Saudi.

Ketua DPD Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba di Makassar, Kamis (8/6/2017) mengatakan penundaan pemberangkatan jamaah umroh dari jadwal semula karena maskapai Qatar Airways yang akan menampung penumpang akan penuh.

"Itu sudah menjadi imbas dari tidak bisanya maskapai Qatar Airways menerbangkan jamaah ke Arab Saudi dengan adanya pemutusan diplomatik antarkedua negara itu," katanya.

Didi belum bisa memastikan jadwal yang tepat untuk pemberangkatan jamaah umroh yang melalui jasa travel, khususnya anggota Asita karena masih tergantung kesepakatan antara jamaah dan pihak travel.

"Saya kira pengundurannya bisa sampai sebulan tergantung dari kesepakatan jamaah dan pihak travel. Namun kita tentu akan berupaya mengatur sebaik mungkin agar penundaanya tidak terlalu lama," ujarnya.

Asita Sulsel juga meminta para jamaah yang telah atau baru akan berangkat menggunakan penerbangan Qatar Airways tidak perlu khawatir karena akan dipindahkan ke maskapai yang lain.

Ia menjelaskan, dirinya belum mendapatkan laporan soal jumlah jamaah yang telah diberangkatkan melalui maskapai Qatar Airways ke Jeddah, namun yang pasti tidak akan ditelantarkan setelah adanya garansi maskapai yang bersangkutan.

"Tentunya pihak maskapai dan travel akan mencari solusi terbaik untuk memulangkan jamaah yang telanjur berada di Arab Saudi. Kita dengar pihak maskapai sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.

Ia menjelaskan, untuk jamaah yang menggunakan maskapai Qatar Airways di Sulsel khususnya anggota Asita memang tidak begitu besar yakni kurang dari 10%, sehingga dengan jumlah itu tidak begitu sulit untuk dipindahkan ke maskapai lain.

"Sementara bagi yang belum berangkat, selain bisa pindah, jamaah juga bisa mengambil uangnya kembali jika tidak bersedia berangkat umrah," ujarnya.

Pihaknya juga akan melakukan upaya agar jamaah yang menggunakan maskapai Qatar Airways bisa tetap fokus dan tidak mengganggu ibadahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper