Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Begini Posisi Indonesia dalam Pleno Kebencanaan di Meksiko

Indonesia memandang pentingnya untuk mengedepankan masyarakat miskin dan kelompok rentan dalam upaya menyinergikan antara pengurangan risiko bencana dengan pembangunan berkelanjutan.
Kurniawan A. Wicaksono
Kurniawan A. Wicaksono - Bisnis.com 29 Mei 2017  |  22:44 WIB
Begini Posisi Indonesia dalam Pleno Kebencanaan di Meksiko
Ilusrasi, Keluarga korban menyaksikan tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (3/4). - Antara/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia memandang pentingnya untuk mengedepankan masyarakat miskin dan kelompok rentan dalam upaya menyinergikan antara pengurangan risiko bencana dan pembangunan berkelanjutan.

Posisi fokus Indonesia ini disampaikan dalam pleno Coherence between SFDRR with the 2030 Agenda for Sustainable Development pada Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang diselenggarakan di Cancun, Meksiko.

Dalam informasi yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan ketangguhan masyarakat menjadi penting di samping negara itu sendiri.

“Kiranya dapat menjadi benang merah dalam upaya meningkatkan koherensi implementasi Kerangka Sendai, Agenda Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris mengenai Perubahan Iklim," ujarnya, seperti dikutip pada Senin (29/5/2017).

Pleno yang dipimpin bersama oleh Indonesia dan Swiss ini, sambungnya, menghasilkan beberapa rekomendasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) terhadap High Level Political Forum (HLPF).

Rekomendasi tersebut yakni perlunya komitmen politik yang kuat dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan organisasi internasional terutama PBB dalam menyinergikan implementasi Kerangka Sendai dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris mengenai Perubahan Iklim.

“Selain itu perlu mengedepankan masyarakat miskin dan kelompok rentan dan himbauan agar penyelenggaraan HLPF dapat berkontribusi terhadap upaya koherensi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bencana indonesia
Editor : Yusuf Waluyo Jati

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top