Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Posisi Indonesia dalam Pleno Kebencanaan di Meksiko

Indonesia memandang pentingnya untuk mengedepankan masyarakat miskin dan kelompok rentan dalam upaya menyinergikan antara pengurangan risiko bencana dengan pembangunan berkelanjutan.
Ilusrasi, Keluarga korban menyaksikan tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (3/4)./Antara-Zabur Karuru
Ilusrasi, Keluarga korban menyaksikan tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (3/4)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia memandang pentingnya untuk mengedepankan masyarakat miskin dan kelompok rentan dalam upaya menyinergikan antara pengurangan risiko bencana dan pembangunan berkelanjutan.

Posisi fokus Indonesia ini disampaikan dalam pleno Coherence between SFDRR with the 2030 Agenda for Sustainable Development pada Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang diselenggarakan di Cancun, Meksiko.

Dalam informasi yang dihimpun dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan ketangguhan masyarakat menjadi penting di samping negara itu sendiri.

“Kiranya dapat menjadi benang merah dalam upaya meningkatkan koherensi implementasi Kerangka Sendai, Agenda Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris mengenai Perubahan Iklim," ujarnya, seperti dikutip pada Senin (29/5/2017).

Pleno yang dipimpin bersama oleh Indonesia dan Swiss ini, sambungnya, menghasilkan beberapa rekomendasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) terhadap High Level Political Forum (HLPF).

Rekomendasi tersebut yakni perlunya komitmen politik yang kuat dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan organisasi internasional terutama PBB dalam menyinergikan implementasi Kerangka Sendai dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan dan Kesepakatan Paris mengenai Perubahan Iklim.

“Selain itu perlu mengedepankan masyarakat miskin dan kelompok rentan dan himbauan agar penyelenggaraan HLPF dapat berkontribusi terhadap upaya koherensi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper