Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong yakin proyek terpadu dan terintegrasi yang akan ditawarkan Indonesia akan menarik minat investasi dalam One Belt One Road (OBOR) Summit 2017 di China.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menawarkan proyek infrastruktur Indonesia dalam OBOR Summit yang bakal digelar di Beijing, China, pada 14-15 Mei 2017. Thomas mengatakan Presiden tengah menimbang proyek yang cocok ditawarkan dari hasil rekomendasi para menteri.
Proyek-proyek yang direkomendasikan kepada Presiden, menurut Thomas, menggunakan pendekatan yang berbeda dari pendekatan tawaran OBOR Summit sebelumnya.
Pada tahun ini, Indonesia menawarkan paket proyek terpadu yang mencakup banyak sektor dalam satu wilayah atau dalam frasa sederhana disebut kawasan terpadu. Sebelumnya, Indonesia menawarkan proyek per sektoral yang rupanya kurang efektif menyentil kucuran investasi.
Perubahan struktur penawaran itu diyakini dapat memancing minat investor dalam OBOR Summit kali ini.
"Katakan di satu wilayah mencakup bandara, pelabuhan, jalan, kereta api, pipa gas, pembangkit, transmisi listrik, serat optik, kawasan industri, kawasan wisata. Jadi semua harus terpadu. Di mana-mana program OBOR yang paling berhasil pendekatannya seperti itu," kata Thomas di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (12/5/2017).
Faktor lain yang membuat Indonesia percaya diri dalam OBOR Summit tahun ini yaitu tawaran proyek yang tengah digandrungi, salah satunya di sektor pariwisata.
"Sejak kemarin kami selalu mengatakan bahwa sektor pariwisata menjadi prioritas utama. Jadi pasti rekomendasi kabinet menjurus ke arah wilayah-wilayah yang bisa menunjang visi pariwisata kita," ujar Thomas.
Satu faktor lagi yang membuat Thomas lebih percaya diri atas tawaran proyek Indonesia dalam OBOR Summit kali ini yakni berjalannya proyek infrastruktur garapan Indonesia dan China. Salah satu proyek yang lagi digarap yaitu kereta cepat Jakarta-Bandung. Thomas menyebut proyek ini merupakan proyek menonjol sejauh ini.
"Jadi, proyek itu harus lancar, harus jalan. Kami jamin akan lancar dan jalan. Apapun yang harus kita lakukan, akan kita lakukan demi suksesnya proyek itu. Kita membutuhkannya sebagai bukti keberhasilan, dengan bukti bahwa kita bisa, itu antara lain," ujarnya.