Bisnis.com, ENTIKONG - Pembangunan tahap pertama Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia di wilayah Entikong, Kalimantan Barat, yang baru rampung akhir 2016 memicu Malaysia merencanakan pemugaran yang sama di PLBN Kuching agar tak kalah bagus dengan milik Indonesia.
Denny Rahman, Pengawas Proyek PLBN Entikong menyebutkan proyek pembangunan PLBN Entikong terdiri dari tiga zona, yakni zona inti, zona sub-inti, dan zona pendukung.
Zona inti yang mencakup gerbang masuk-keluar PLBN, bangunan khusus kargo, tempat karantina, carwash, tempat penampungan air atau global water treathment (GWT), dan sumber listrik (Power House), baru saja rampung pada awal 2017 lalu.
Sementara itu, pembangunan tahap dua pada zona sub-inti yang mencakup kantor pengelola PLBN dan klinik baru berjalan sekitar 5% yakni dalam proses perataan tanah (land clearing). Zona pendukung ada area pasar modern berupa toko serba ada dan penjualan makanan siap saji, pasar tradisional, masjid, area taman dan ruang terbuka hijau.
"Progress pembangunan tahap satu zona inti sudah 100%, tahap dua baru mulai Desember 2016, sekitar 5%, termasuk bangun x-ray dan karantina pertanian. Targetnya September 2019 selesai,"ungkapnya, Jumat(28/4/2017).
Sebelum renovasi, kondisi bangunan PLBN Entikong jauh lebih tak terawat dibandingkan PLBN milik Malaysia. Namun kini keadaan berbalik, PLBN Indonesia menjadi lebih bagus. Hal itu menimbulkan kegusaran bagi pemerintah Malaysia hingga berniat ikut memugar PLBN miliknya agar tak kalah cantik.
"Pernah ada tanggapan dari Malaysia dalam pertemuan Malindo dengan Indonesia. Pihak kementerian Malaysia juga ada pemikiran tak mau kalah, rencananya tahun ini [2017] mau dibangun lagi,"ungkapnya.
Dari sisi fasilitas, PLBN Indonesia dan Malaysia kini memiliki fungsi bangunan yang sama, hanya saja perbedaan berada pada usia bangunan PLBN Malaysia yang sudah tua.